"Sini, mendekat anak-anakku..!" Suruh ibunya
Menuruti kemauan ibunya, kedua kakak adik iru segera mendekat ibu mereka. Keduanya tampak gelisah atas perubahan sikap dan kondisi tubuh ibu mereka.
"Ibu, sebenarnya ada apa, menyuruh kami berdua mendekat seperti ini? Ada hal apa yang ingin ibu bicarakan pada kami?" Tanya Nita, lemah lembut, sambil mengelus-elus rambut ibunya yang terurai.
Ditanya seperti itu, si ibu yang bernama Sukaenah, hanya tersenyum. Lalu, kedua tangannya menggenggam tangan kedua anaknya.
"Anak-anakku, kalian dengarkan baik-baik, apa yang ingin ibu katakan...!"
"Ya, bu. Kami siap mendengarkan," Sahut Jaka.
"Ibu merasa, umur ibu tidak lama lagi. Untuk itu, ibu ingin menyampaikan sesuatu untuk bekal hidup kalian, kelak."
"Ibu, jangan bicara seperti itu...! Yakinlah, ibu akan panjang umur," Ucap Nita, kedua sudut matanya mulai dibasahai bulir-bulir bening air mata.
Jaka pun, tampaknya tak kuasa menahan sedih. Kedua matanya juga ikut berkaca-kaca.
"Tidak, anakku. Ibu rasa, umur ibu emang tak lama lagi. Namun, sebelum hari itu tiba, dengarkan baik-baik. Jangan ada satupun yang membantah...!"
"Baik. Katakanlah bu...!" Ujar Nita, air matanya mulai membasahi pipi. Sementara, Jaka hanya bisa tertunduk.