Aku masih berdiri di sini, di tempat datangnya malam merenggut senja
Lalu, kupandang langit mulai kelam tertutup awan hitam
Hingga bintangpun enggan tampakan diri, tertutup tebalnya jelaga
Tapi inilah malam yang selalu tepati janjinya, pekat dan sepi.
Aku masih berdiri di sini, mecoba taklukan malam lewat bait puisi
Yang tiap kata-katanya ku ambil dari kerlipnya bintang serta terangnya rembulan
Sementara otakku belum mampu mencipta aksara menjadi kata bermakna
Mungkin ini takdir, karena aku sangat mencintai malam dan kegelapan.
Sumedang, 04 Oktober 2019