Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Ratapan Pertiwi

19 Agustus 2019   13:14 Diperbarui: 19 Agustus 2019   13:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
flickr.com/photos/104532494@N02

Sesak dada ini tak bisa ku ungkapkan
Layaknya goresan sembilu menyayat kalbu
Tuh lihat tingkah polah sang penguasa
Pesta pora di atas tahta
Padahal...
Banyak rakyat jelata busung lapar mengancam jiwa...
Dimanakah hati kalian.....

Sesak dada ini tak bisa ku ungkapkan..
Layaknya di iris tajamnya silet
Salah dan benar samar dan tidak jelas
Padahal..
Si miskin kian melarat..si kaya berselimut harta
Dimanakah hati kalian...

Masih sanggupkah kau melihat ketidak adilan dimana-mana..
Masih sanggupkah kau menikmati sugunung harta dan empuknya kursi jabatan..
Masih adakah keadilan dan kejujuran di hati mu..
Sedang di sini...
Bejubel gelandangan mengisi perut dalam tong sampah..
Ibu pertiwi meratap... Darah menggelora bakar amarah...

Sumedang, 19 Agustus 2019
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun