Mohon tunggu...
Gilang Fitrah
Gilang Fitrah Mohon Tunggu... Administrasi - .

Fans berat Sufjan Stevens dan Bjork..

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Folklore", Album yang Jadi Bukti Pendewasaan Bermusik Taylor Swift

28 Juli 2020   21:43 Diperbarui: 29 Juli 2020   02:27 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taylor Swift merilis album barunya bertajuk Folklore (Supplied/Beth Garrabant via themusicnetwork.com)

Lirik di lagu ini juga terasa relatable yaitu "August sipped away like a bottle of wine / 'Cause you were never mine". Selain itu lagu ini adalah lagu ke delapan di album ini, seperti bulan Agustus yang menjadi bulan ke delapan dalam setahun.


Memasuki track ke sembilan This Is Me Trying menjelaskan di mana Taylor mencoba memperbaiki suatu hubungan yang sudah memburuk.

Di lagu selanjutnya ada Illicit Affairs, salah satu lagu "tergelap" di album ini. Taylor bercerita tentang ketidaksetiaan satu pihak yang berakibat pada hancurnya perasaan pihak lain dalam suatu hubungan. 

Di track Invisible String yang didominasi oleh suara gitar akustik Taylor bercerita tentang keterikatannya pada seseorang melalui 'benang yang tak terlihat'.

Berikutnya ada lagu Mad Woman, bercerita tentang wanita yang selalu disalahkan oleh para pria. Beberapa fans percaya, lagu ini adalah curahan hati Taylor atas perselisihannya dengan beberapa pria di antaranya rapper Kanye West dan bekas manajernya, Scooter Braun.


Pada lagu ke tigabelas Epiphany yang berkisah tentang keinginan seseorang menemukan kedamaian dalam mimpi. Ditulis Taylor di tengah pandemi dan krisis seperti saat ini membuat lagu ini terdengar relatable oleh para pendengarnya. Dilanjutkan oleh lagu Betty, di mana pada lagu ini Taylor bercerita tentang kisah cinta Betty dan James. 

Menurut para swifties, lagu Betty, Cardigan, dan August berhubungan satu sama lain karena menceritakan kisah yang hampir sama dan membuatnya dikenal dengan Trilogi Cinta Remaja atau "Teenage Love Triangle". 

Lalu di lagu Peace yang merupakan lagu paling "tenang" di album ini, Taylor menjelaskan proses pendewasaannya dalam memandang hubungan percintaan bahwa dia tidaklah sempurna melalui lirik, "Would it be enough if I could never give you peace?".

Folklore pun ditutup dengan lagu Hoax yang memberikan suasana mellow dengan dentingan piano. Lagu ini sangat cocok untuk melengkapi suasana gelap yang menjadi tema utama.


Pada akhirnya, album Folklore akan dikenal sebagai album "independen" Taylor Swift dimana ia mencoba menuangkan pikirannya selama karantina di masa pandemi seperti saat ini. Album ini juga dinilai sebagai album Taylor yang paling personal.

Sebagai rilisan pertama Taylor Swift di usia 30-an, Folklore menggambarkan pendewasaan Taylor dalam bermusik. Di album ini juga Taylor dapat membuktikan bahwa ia bisa keluar dari zona nyaman dalam bermusik dengan memberikan musik yang sangat berbeda dari sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun