Mohon tunggu...
Elang Bakhrudin
Elang Bakhrudin Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Observer of Community Problems

Likes to share knowledge and experience for community enlightenment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warung Kelontong 24 Jam Membantu Rasa Aman di Jalan

28 November 2022   17:45 Diperbarui: 28 November 2022   17:57 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selesai mengisi pengajian saya sering pulang malam dengan bersepeda motor melewati jalan-jalan sepi apalagi sudah di atas jam 12 malam, namun ada saja warung  kelontong kecil yang buka 24 jam sehingga sedikit membantu untuk sekedar membeli bensin atau minuman. Jualan yang disajikan cenderung sama seputar kebutuhan sehari-hari, seperti beras, minyak, jajanan, minuman dan bensin. Ada yang mengatakan mereka adalah bisnis dari rata-rata orang madura, ada komunitasnya dan keberadaan mereka cukup membantu.

Tersebarnya model warung kelontong kecil ini memiliki fungsi lain yang tidak sekedar membatu kebutuhan masarakat sekitar  namun ada fungsi lain yang bisa dirasakan yaitu fungsi keamanan artinya bagi pengguna jalan sedikit merasa aman jika pas lewat jalan sepi atau tengah malam kemudian menjumpai warung-warung tersebut.

Yang menarik dari komunitas penjual warung-warung kelontong ini seperti menjawab  teori yang sering kita dengar bahwa "dimana di situ ada super market maka gulung tikarlah warung-warung kecil di sekitarnya", dan buktinya memang ada yang demikian namun biasanya yang gulung tikar itu adalah warung kelontong yang mandiri artinya milik individu-individu yang tidak memiliki jaringan usaha bersama. 

Berbeda dengan yang digeluti oleh komunitas Madura ini, mereka terlihat kompak dan dengan desain model warung kelontong yang sama, tempat yang dicari pun biasanya kios-kios kecil dekat penduduk, sekolahan atau masjid, bisa juga berupa kontrakan petakan yang disulap menjadi warung kecil, bahkan dalam satu deret jalan yang letaknya tidak begitu jauh bisa berdiri 3 sampai 4 warung dalam radius  kurang lebih 500 meter. 

Ini artinya bisnis warung kelontong  model seperti ini berkembang pesat dan tidak terpengaruh dengan masuknya super market seperti alfamart dan Indomaret  bahkan bisa bersaing ringan, untuk sekedar beli belanja sedikit masyarakat lebih memilih belanja di warung-warung kecil tersebut.

Bisnis ritail kecil yang berisi barang-barang kebutuhan   pokok  harian seperti yang dikembangkan konsepnya oleh komunitas Madura ini diprediksikan akan terus berkembang, apalagi diketahui saat ini banyak Mal yang tutup sebagai dampak dari covid 19 maka otomatis masyarakat memilih alternatif yang lebih dekat dan murah atau beralih ke online yang menyediakan semua kebutuhan dan juga harga murah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun