Mohon tunggu...
elafaNURIStiya
elafaNURIStiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Hobi Random

(Kiki@rt) Don't to be great to be creative, art is fun. Let's is flow to guide your talent's. Wokke😑🗿

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mie Ayam Sederhana Bago, Pasirian-Lumajang

17 Desember 2022   19:09 Diperbarui: 17 Desember 2022   19:18 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlokasi di desa Bago, dusun Krajan 1, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Sebuah warung sederhana yang berdiri sejak satu tahun yang lalu tepatnya di samping Balai desa Bago. Seorang wanita bernama Nur Halimah beserta suami dan anaknya mendirikan usaha kecil-kecilan di rumahnya. Ia menjual beberapa makanan dan minuman diantaranya, mie ayam, sosis goreng, seblak, cilot, dan es.

Salah satu makanan andalan yang ia jual adalah mie ayam. Ia menggunakan bahan-bahan mie ayam pada umumnya, namun ia berinisiatif menambahkan pentol daging di dalamnya sebagai ciri khas jualannya. Ia menggunakan  mie ayam buatan yang biasa dibelinya di pasar dengan harga 15 ribu rupiah. Kemudian ia membaginya sendiri sekiranya dapat menghasilkan laba walau hanya sedikit.

"Sehari biasanya habis satu bungkus. Tergantung ramai tidaknya pembeli. Kalau ada acara misal reog atau bazar itu biasanya bisa lebih dari satu bungkus," ujarnya pada Jum'at, 16/12/2022.

Awalnya ia hanya mendirikan warung yang menjual bumbu-bumbu masakan dan sayuran. Kemudian ia berpikir untuk menjual makanan jadi sebagai tambahan penghasilan. Makanan yang ia jual juga masih di bandrol dengan harga murah. Tujuannya agar anak-anak bisa membelinya dengan sisa uang saku mereka. Untuk mie ayam ia jual dengan harga 7 ribu per mangkok, sementara cilot, seblak, dan sosis dijual kondisional. Tergantung berapa yang ingin dibeli pelanggannya. Untuk hasil jualan per harinya, ia mengaku tidak pernah menghitungnya karena uangnya di satukan dengan hasil jualan di warung.

Ditulis oleh Ela Fanuristiya, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Salam Komunikasi!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun