Mohon tunggu...
taufiqelhida
taufiqelhida Mohon Tunggu... Penulis - orang gila

Penulis Penggambar Pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hakikat dari Sebuah Pertolongan

18 Mei 2020   01:01 Diperbarui: 18 Mei 2020   01:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tuhan Maha Pemberi Pertolongan. Apapun yang terjadi kepada kita dalam keadaan apapun, Tuhanlah yang sejatinya menakdirkan buat kita. Termasuk pada sebuah pertolongan

Contoh nyatanya adalah saat ini, ketika dalam keadaan terburuk semisal terdampak Covid-19 tak ada yang bisa menolong selain Dia.
Semua orang berkedudukan sama di mata Covid-19, tak terkecuali orang (yang kita anggap lebih) kaya. Semuanya terdampak. Semua orang merasa sangat butuh pertolongan, dari tetangga, dari siapapun termasuk dari pemerintah.
Dan hak Tuhannlah untuk memberikan pertolongan kepada kita atau tidak. Hak Dia pula melalui siapa datangnya pertolongan itu didatangkan.
Yang seharusnya kita ingat adalah, hakikat pertolongan itu dari diri sendiri.
Pertama, jangan berharap pertolongan dari siapapun kecuali dari Allah.
Kedua, jangan berharap banyak untuk mendapat pertolongan kalau diri sendiri tak pernah memberikan pertolongan kepada orang lain.
Ketiga, jangan marah, iri, dengki, lalu memaki siapapun ketika diri merasa belum mendapatkan pertolongan. Sebaiknya membaca diri, berintrospeksi, muhasabah, lalu sadar bahwa Tuhanlah yang mempunyai hak untuk memberikan pertolongan.
Saat ini, ada banyak sekali orang yang marah karena merasa belum ditolong oleh oranglain, oleh pemerintah, sehingga lalu ada perasaan bahwa Tuhan tidak adil.
"Kenapa orang itu mendapatkan bantuan/bantuan sedangkan aku tidak?", katanya.
Jadi begini ya Kakak, pertanyaan itu sebaiknya ditanyakan  kepada diri sendiri. Bukan kepada oranglain, bukan kepada pemerintah, apalagi kepada Tuhan. Tanyakan kepada diri sendiri, kenapa? Mungkinkah karena diri yang tidak pernah memberi pertolongan kepada orang lain, atau sering menolong tapi tidak ikhlas?
Terlepas dari salah data atau apapun kesalahan yang dilakukan orang, di sana ada Tangan Tuhan Yang Berkehendak untuk memeberikan pertolongan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Dengan cara apapun, termasuk kesalahan data yang sebagian orang lakukan, baik dengan sengaja atau tidak.
Intinya adalah, "in ahsantum ahsantum lianfusikum wa in asya:tum falahaa".
Coba deh jika kalian beragama, merenung. Jangan selalu menyalahkan oranglain. Tanyakan kepada diri sendiri. Keburukan apa yang pernah dilakukan sehingga membuat pertolongan terasa jauh. Kebaikan apa yang tertolak sehingga Tuhan tidak menjadikannya kemudahan. Dan itu, hanya diri sendiri yang tahu.
Jangan pernah berharap kepada selain Allah, iya betul. Dan jangan berharap mendapat pertolongan kalau tidak pernah berbuat baik semata karena-Nya.
Segitu aja ya Kakak.

Semoga semua kita selalu diberikan kesehat lahir dan batin, jiwa dan raga. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun