Mohon tunggu...
Sutrisno S Parasian Panjaitan
Sutrisno S Parasian Panjaitan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kaizen | Complex being | Miscellaneous

Be Better. Maksimalkan Potensi.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Manipulasi Konten Digital - Konten Fisik Tidak Tergantikan

27 Oktober 2020   09:05 Diperbarui: 10 Oktober 2021   07:45 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tepat ketika ingin menulis artikel ini baru sadar kalau rubrik opini udah dihapus. Waduh, mohon admin kompasiana memunculkannya kembali karena rubrik tersebut bisa dikatakan induk untuk rubrik-rubrik yang spesifik seperti pilihan rubrik saya kali ini yaitu rubrik digital. Bukan apa-apa sih. 

Hanya supaya  ada penekanan yang lebih jelas saja kalau suatu artikel itu tergolong opini yang mengajak pembaca sekalian untuk mencoba memahami maksud dari artikel dengan label rubrik tersebut. Atau mungkin sebagian rubrik-rubrik spesifik yang ada sekarang sudah digeneralisasi untuk dianggap opini yang artinya tinggal pembiasaan saja kah? Ok, semoga admin mempertimbangkan permintaan saya ini.

Ok, sekarang saya akan mulai masuk ke topik sesuai judul yang saya berikan dalam artikel ini yaitu, "Manipulasi Konten Digital - Konten Fisik Tidak Tergantikan". Tentunya kemajuan teknologi memudahkan kita semua kan, terlepas dari seberapa dalamnya kita menguasai teknologi tersebut. Ada yang tidak pandai pemrograman dan coding namun bisa menikmati kemudahan internet lewat browsing dan sosial media. Jelas teknolgi pasti membantu. 

Tapi pernah gak kita terbayang karena teknologi tersebut memberi banyak kemudahan, teknologi tersebut juga dapat dengan mudahnya memanipulasi produk teknologi, khususnya informasi? Kemudahan memberikan kita kesempatan untuk menembus batasan.

Suatu Konten, entah itu video, audio, atau artikel hingga ebook yang bisa kita akses di internet selain dari isi dari konten tersebut juga punya data lain. Data tersebut seperti authors atau creators, tanggal dirilis, tanggal edit, dan data-data lainnya. Biasanya selain isi dari suatu konten kita akan menilai konten tersebut juga dari data-data lain itu juga kan, biasanya kita melakukan itu untuk menari tahu supaya informasi yang kita dapat lebih credibel dan bisa dipercaya baik dari kualitas isi dan sumbernya.

Tapi pernah terbayang jika seandainya data-data tersebut dimanipulasi? gak cuma isi konten nya saja yang bisa dimanipulasi tapi juga data-data lain tadi yang menjadi informasi tambahan mengenai artikel yang dirilis.

Saya pribadi terpikir akan hal ini ketika mencoba searchig sesuatu, saya mencoba mendapat data yang paling mendukung. Ketika saya melakukan hal tersebut saya terpikir bagaimana kalau seandainya data suatu konten itu dimanipulasi, contohnya tanggal rilis maupun editnya, bisa saja dimundurkan sehingga terkesan seolah konten tersebut sudah lama dibuat. Saya gak perlu memperpanjangnya dengan contoh lain, mungkin teman teman pembaca bisa membanyangkan dengan bebas contoh lain yang mungkin saja terjadi. 

Nah, artinya apa? kalau seperti itu artinya keabsahan suatu data bisa saja dimanipulasi, dipermainkan. Siapa yang bertanggung jawab akan hal tersebut? Seperti yang sempat saya selipkan diatas tidak semua dari kita punya keahlian yang mendalam soal teknologi walaupun kita tetap bisa menikmatinya kan. Dan pastinya orang-orang yang bisa melakukan tersebut adalah orang-orang yang benar-benar menguasai teknologi, disamping orang-orang yang punya otoritas akan akses dari pada teknologi tersebut.

Kita selalu mengharapkan originalitas dan keabsahan data, itu hak kita terlebih harapan kita dalam mendapatkan informasi. Tapi apa jadinya kalau kita tidak punya perlindungan akan hal ini? Sistem bisa saja membuat claim tapi dibalik itu kemungkinan tetap ada meski kecil sekalipun. Bukan berarti kita harus pesimis dengan semua sumber informasi atau konten digital. 

Hanya dengan tulisan ini saya mencoba mengajak teman-temansn sekalian agar sama-sama waspada akan manipulasi data. Dan dalam hal ini pendapat saya hanya konten fisik yang bisa dikatakan paing aman dalam hal originalitas. 

Namun kembali lagi, bagaimana kalau seandainya konten fisik yang ada(buku contohnya) dimanipulasi datanya, tanggal terbit, isi, dsb? Bagaimana menurut pendapat teman-teman sekalian? Bagaimana langkah yang paling efektif dalam menjaga originalitas dan keabsahan suatu karya ataupun ide? Mohon jangan sungkan untuk memberikan komentar agar kita sama-sama bisa mendapatkan ide penyelesaian dalam hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun