Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masih Ada

27 September 2022   11:07 Diperbarui: 27 September 2022   11:10 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay

Masihkah engkau ingat
Dulu Aku menunggumu di sini
Berdiri resah di bawah pohon akasia
Menatap lekat orang yang berlalu lalang
Hingga hujan jatuh menjarum

Kau pun tiba berpayung motif bunga
Meraih tanganku dan mendekap hangat
Sepanjang jalan kita mengurai hujan dalam cerita
Tak terasa waktu pun kian meringkih

Canda tawa kita menggenangi senja
Senyummu terurai mengusir lara
Pengalaman hidup masa silam
Kau nukilkan kembali
Ke lembaran- lembaran memoriku

Kini Aku kembali ke sini
Duduk tersedu di pojok senja
Berharap engkau datang kembali
Mengusap air mataku

Jujur, masih ada kucium harum rambutmu
Masih ada senyummu tertinggal di sini
Masih ada tutur bijakmu menyusupi kalbuku
Masih tersisa segumpal do'a indahmu pengiring langkahku
Pun masih Ada baju merah darimu

Mama, hanya engkau yang tau
Apa yang dulu kurasakan
Tentang apa yang ingin kukejar
Segenap lara yang kusimpan
Pun api amarah yang kupendam

Indah namamu senantiasa gempita di sanubari
Mengiringi jejak langkah perjalanan
Mengisi tiap kisi tarikan nafasku
Semoga kelak kita berjumpa lagi
Di alam abadi berselimut kebahagiaan

(Sungai Limas, 27 September 2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun