Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati

26 Januari 2021   15:23 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:23 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: pixabay.com

Memiliki anak, membesarkan serta mendidiknya memang bukan pekerjaan mudah bagi ibu. Jika anak hanya semata wayang mungkin sedikit terkurangi bebannya. Kalau lebih dari satu tentu saja butuh pengawasan dan pendampingan ekstra.

Satu hal yang paling mendasar yang coba saya terapkan adalah "mencegah lebih baik dari pada mengobati".

Bercermin dari curhatan seorang teman dalam sebuah pertemuan ia bercerita. Katanya, orang tuanya tak pernah mengizinkannya menemui teman-temannya. Bila ada teman yang berkunjung ke rumah, ibunya membisiki agar temannya tersebut segera disuruh pulang.

Ibu melarangnya ngobrol berlama-lama. Apalagi sampai bercanda tertawa dan lain-lainnya. Kata ibu cukup yang penting saja. Setelah itu suruh temanmu pulang.

Padalah rumah temannya itu sangat dekat. Mereka bertetangga. Orang tua mereka saling mengenal dengan baik sementara anaknya tidak diizinkan bertemu dan berteman dalam waktu yang agak lama.

Ia sangat berharap punya sejumlah teman, main bola bersama, main sepeda bersama, dan berbincang-bincang tentang apa saja bersama temannya. Tapi kedua orang tua mereka melarangnya.

Anak itu sangat sedih. Hingga pada suatu hari ia bertekad untuk menemui temannya apapun yang terjadi.

Kemudian ia mengatakan pada ibunya bahwa akan ada ujian. Padahal ia hanya beralasan. Ibunya kemudian mengizinkannya berangkat.

Padahal kenyataanya mendatangi temannya saja.  Mereka bermain bersama dengan gembira. Permainan yang menjadi bayangannya akan membuatnya senang dimainkan. Saking asyiknya bermain, hingga waktu senja baru anak itu pulang.

Ketika sampai di rumah ibunya bertanya kenapa pulang sangat terlambat. Untuk menyembunyikan apa yang telah dilakukannya anak itu pun berdusta dengan memberikan alasan yang masuk akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun