Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kepalsuan Begitu Erat Memeluk Badan

23 Januari 2021   08:51 Diperbarui: 23 Januari 2021   08:52 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi gambar: pixabay.com

Membedakan keduanya sungguh teramat mudah. Permasalah timbul ketika mata normal dan mampu melihat apa saja dengan nyata. Namun saat berhadapan dengan laut dan pantainya. Begitulah permisalannya. Apa yang dirasa menjadi keyakinan dipertahankan. Padahal bagi yang lain dianggap sebuah pelanggaran.

Ambil contoh sederhana. Si A mengatakan sebuah kesalahan yang telah B lakukan. Pertanyaannya, apakah diri si B langsung mengakui dan menyesali?

Jawabnya tidak! Butuh puluhan bahkan ribuan alasan untuk membenarkan perbuatannya. Alibi dibuat sedemikian rupa guna meyakinkan.

Kadang ketika gelombang laut sangat tinggi dan membahayakan keselamatan. Barulah hadir kesadaran tentang pantai dan batu karang. Sementara karang tak akan pernah ke mana-mana. Ia siap didatangi dan siap melukai, bahkan menewaskan.

Demikianlah, kepalsuan begitu kuat memeluk pemiliknya hingga lupa bagaimana rasanya ketika baju tebal itu dilepaskan. Bagaimana ketika laut terpisah dari pantai. Kekhawatiran yang sungguh beralasan.

(Sungai Limas, 23 Januari 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun