Pemahaman!
Mengapa kamu mengulang-ulang apa yang telah tersampaikan? Kami berbicara tentang itu. Dan kamu juga berbicara tenrang hal yang sama.
Sebagian orang datang untuk memakan roti. Sebagian lain datang untuk melihat pembuatan roti. Sebagian lagi hanya melihat-lihat saja. Dan ada sebagian yang istimewa, ia menjual cerita tentang pembuatan roti.
Kata-kata yang dijual laksana seorang pengantin perempuan yang sangat cantik. Jika seorang pelayan cantik dibeli, untuk kemudian dijual lagi. Bagaimana mungkin ia menyukai pembeli dan menjadikannya tambatan hati?
Hasrat si pedagang hanyalah urusan jual beli. Membeli gadis hanya untuk menjualnya lagi. Ia tidak jantan, tidak memiliki cukup keberanian membeli gadis itu untuk dirinya sendiri.
Ingat! Jangan kamu katakan kalau sudah paham. Semakin kau memahami kata-kata ini, semakin jauh kau dari pemahaman sebenarnya.
Ketika kamu sudah memahaminya, berarti kamu belum memahaminya sama sekali.
Dan musibah serta derita yang kamu rasakan adalah akibat dari pemahaman ini. Pemahaman yang membelenggu dirimu!
(Sungai Limas, 1 Juni 2020)