Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasrah! Kucoba Melakukannya

8 April 2020   16:41 Diperbarui: 8 April 2020   16:45 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NU Online | Berbuat Baiklah di Bulan Ramadhan, Minimal dengan Berdoa

Pasrah! Kucoba Melakukannya

Ketika suasana sore ini menjadi gemuk
Aku terjerat dalam hujan
Memandang awan yang sesungguhnya
Peringatan agar tinggal dalam rumah
Dan diam

Sementara menunggu
Kucoba menghitung warna
Wajah marah merah membara
Hati haru biru
Mata hitam kelam
Gelap gulita
Jadi satu dalam sebuah rasa
Seperti apa jadinya?

Aku tak ingin berlama-lama
Kucoba berdiri
Mengambil lilin yang masih tersisa
Malam nanti lampu akan padam
Biasanya memang begitu
Setelah hujan
Langgangan

Setelahnya,
Apakah aku harus menghitung lagi
Tapi apa?
Kesusahan?
Kesenangan?

Sama saja
Hanya sementara
Gemuk dan kurus hanyalah bentuk raga
Air dan daging terbalut kulit

Demikian juga warna
Pelajaran fisika telah mengajariku
Ketika semua warna dicampur jadi satu,
Sebelumnya aku mengira akan menghasilkan warna hitam
Aku salah

Amarah bercampur dalam dada
Sedih, senang, ragu-ragu wujud dari warna kelabu
Adalah ketenangan dan kepasrahan
Mungkinkah?

Ketika kuasa musnah
Apa yang tersisa selain pasrah?

(Sungai Limas, 8 April 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun