Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Secangkir Kopi

26 Maret 2020   17:21 Diperbarui: 26 Maret 2020   17:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi di Jemari Aksi di Jemari: Dalam Ranjau Secangkir Kopi Sisa


Dalam secangkir kopi

Aku melihat:
Angin topan
Suara sangat keras
Banjir yang menenggelamkan
Cuaca dingin
Semut-semut pun mati
Bergelimpangan

Mengapa terjadi?
Semut telah:
Menyembunyikan kepala
Menyimpan lupa
Menyembunyikan rasa
Hati terbungkus lambung tebalnya

Kopi masuk penggilingan
Memberi peringatan
Bagi telinga
Yang mau mendengar
Memberi pertunjukkan
Bagi mata
Yang sudi membuka penglihatan

Ketika,
Gunung-gunung terbang
Saling berbenturan
Sesudahnya langit terbelah
Didekatkan
Kopi pun lenyap dalam kerumunan

(Sungai Limas, 26 Maret 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun