Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hidup Setelah Mati?

23 Maret 2020   17:38 Diperbarui: 23 Maret 2020   17:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampus Tani Cara Menyemai Benih Terong | KampusTani.Com


Hidup Setelah Mati?

Kau takkan pernah tau,
Pisang takkan mati sebelum berbuah
Mateng dan dipetik pemilik asli
Cabe akan mati ketika buahnya menua
Tak dipetik pemiliknya atau dimakan burung
Jeruk manis akan mati bila buahnya diambil,
Namun akarnya tak dipupuk

Ada terong dalam piring hidangan santap malam
Pisang terpotong berada di tengah
Susu hangat atau dingin sama saja
Pisang mateng masih keras
Terong mateng lemas
Susu putih segar menyegarkan

Kau takkan pernah tau,
Makanan itu menyehatkan
Makanan itu mendatangkan rasa kesakitan
Atau kenikmatan suatu malam
Mati kemudian hidup lagi
Mungkin sebaliknya, hidup kemudian mati

Adalah kemunafikan
Adalah hambarnya sebuah perasaan
Dalam terong mateng
Dalam pisang terpotong
Dalam segelas susu

Seperti cabe, pedasnya adalah nikmat dalam candu
Seperti hidup setelah mati
Atau mati lalu hidup kembali
Isyarat terpuji
Dalam jeruji birahi
Dalam naluri manusiawi
Keinginan harus dilaksanakan
Dibuktikan dalam perbuatan

Ada kebajikan
Ada pengorbanan
Ada kemuliaan
Bekal untuk hidup setelah mati

(Sungai Limas, 23 Maret 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun