Pernahkah Kau?
Pernahkah kau ingat tentang meja dan kursi yang aku susun dahulu? Meja sejatinya lebih tinggi dari kursi. Hanya siku dan dagu yang sering menempel di sana. Tidak dengan kursi. Ditempeli oleh barang yang disukai dan dibenci.
Pernahkah kau lihat bagaimana kursi diperebutkan? Apa pun dikorbankan. Setelah dapat, adakah ketenangan? Air di daun talas lebih tenang. Telur diujung tanduk menanti saat-saat kejatuhan. Apa yang lebih lama dipertahankan?
Pernahkah kau lihat sebuah perjuangan dilaksanakan? Darah, air mata, keringat mengalir ke mana-mana. Tak cukup dengan semua itu saja.
Atau pernahkah kau rasakan sebuah cinta dipertahankan? Adakah setetes kenikmatan ketika hujan petir bersautan?
Berbicara tentang pernah dan tidak, hanya meninggalkan kenangan. Kadang membekas, kadang lenyap tak berbekas.
Seperti meja dan kursi. Seperti perjuangan. Seperti jatuhnya air hujan. Hanyalah cerita siang. Ketika malam semuanya akan hilang bersama mimpi yang terbang.
(Sungai Limas, 31 Januari 2020)