Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Penyesalan yang Terlambat

2 Januari 2020   13:16 Diperbarui: 2 Januari 2020   13:24 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pexels.com | Foto stok gratis tentang langit merah, langit oranye, matahari ...

Penyesalan Yang Terlambat

Bukankah menyesal datang kemudian, setelah melakukan kesalahan?
Mengapa tak dijadikan pelajaran?
Kesalahan demi kesalahan dilakukan berulang
Pada orang-orang tersayang kesalahan bertumpuk ditumpuk
Jatuh deras bagai hujan siap dengan banjir merendam

Perlukah kita bertanya:
Kesalahan seperti apa hingga jadi penyesalan?
Merugikan orang lain?
Merugikan diri sendiri?
Atau tidak kedua-duanya

Yang jelas, kesalahan sisakan sesal tak terkira
Dan kita lelah mengingat dan menyesalinya

Adakah permaafan dan pertobatan?
Ketika kesedihan mendera
Penyesalan jatuh menghimpit dada
Bersyukur kemudian terlupa

Melupakan kesalahan karena kesengajaan
Mengingat telah berbuat salah
Meminta maaf dan lakukan pertobatan
Terlupa manakala kesibukan mengamati kesalahan orang pada kita

Sebentar kemudian, kesalahan menggunung tak terhitung
Dan penyesalan terlambat dilakukan

(Sungai Limas, 2 Januari 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun