Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekali Ini Saja

25 Agustus 2019   20:41 Diperbarui: 25 Agustus 2019   20:45 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Celoteh Cangkem - WordPress.com sekali saja | Celoteh Cangkem


Sekali ini saja kupinta padamu, padamkan api dendam membakar hati. Bertahun lamanya lava amarah menggenangi kawah jiwamu, hingga memutuskan ikatan persahabatan atau pun persaudaraan.

Sekali ini saja kuharap padamu, cabut akar serapah yang menggerogoti palung hatimu. Bertahun sudah kuat mencengkram urat nadimu, lenyapkan simpati rasa di hati.

Sekali ini saja kumohon padamu, bukalah pintu maafmu pada setiap insan. Biarkan sejenak jiwamu memunguti sisa lelah dalam puing reruntuhan kemarahan. Lalu, raih dan hantarkan pada harmoni kesabaran.

Sekali ini saja kuingin menyaksikan. Betapa rongga hatimu masih tersisa bersih, meski terhimpit sesak. Biarkan karat hati kian melebur, pada sebuah permintaan ampun kepada-Nya.

Sekali ini saja kuingin terakhir melihatmu, larut dalam buaian tembang syahdu pengobat lara. Bersunyi luruh di rotasi butiran tasbih memuji nama-Nya. Setelah itu, biarkan aku menyaksikan di sudut kejauhan saja.

(Sungai Limas, 25 Agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun