Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Ada Harapan

23 Februari 2019   13:01 Diperbarui: 23 Februari 2019   13:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jika langkah kami belum bisa berjalan beriringan, jangan kau paksa jalan menurun diperbanyak tikungan
Ada tanjakan di depan halang rintang rapat menghadang dan kami masih terseok di belakang
Di sela ilalang gersang lari kami tidak mampu balapan sementara panas menyengat datang

Ketika hujan sudah lelah menciptakan awan, jangan paksa petir bersahutan
Biarkan kami coba mengurai tetesan hujan, basah tanah berharap gersang hilang
Hitung menghitung asa sisa sedikit di ujung rintik

Jika esok pagi datang, jangan kau paksa malam hilang dalam pelukan
Biarkan kami menoreh sedikit harapan pada dahan-dahan
Dalam selaksa segenap pinta, harusnya semua nyata

Jika dirimu lelah berbuat kebaikan, jangan kau ajak orang lain bekubang di lumpur hitam
Biarkan kami leraikan berjuta hasrat
Mengukir harap di sejuta fakta
Agar terwujud untuk kami barbagi bersama umat

(Sungai Limas, 23 Februari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun