Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu Itu

12 Februari 2019   13:16 Diperbarui: 12 Februari 2019   13:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu itu, kau berjanji akan menengokku di musim semi. Ada secercah asa tersemat di kalbu. Indah terukir memori di prasasti bisu.

Waktu itu, kau berjanji selipkan mawar di sela jilbabku. Cantik mewangi tersapu semilir angin. Indah terbayang di ruang mata.

Waktu itu, senyum manismu terukir jelas. Membekas pesona di lorong sukma. Tersirat pasti hasrat nuranimu. Membekas gagah pesonamu di pelangi hatiku.

Waktu itu, kau sampaikan hasrat tak terleraikan. Berjuang sepenuh jiwa mengais rezeki di seberang sana. Hingga tiba saatnya kita kembali bersua.

Waktu itu, takkan bisa diputar kembali. Hanya tersisa bilur pelangi menganga. Sirna tercabik sendu. Imamku telah kembali tenang. Mawarku pun layu terkulai.

(Sungai Limas, 12 Februari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun