Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angan

25 Januari 2019   20:46 Diperbarui: 25 Januari 2019   20:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mega mendung kian menghitam
Bergelut pelan lalu diam
Angan melambung dalam pangkuan malam
Sendiri menanti ilham

Kuingin hela nafas sedikit
Kekar merangkul langit
Coba mengadu meski sesak terhimpit
Segala pinta meski terasa pahit

Ada sendu tak turunkan rintik
Ingin aku berbisik
Padanya sang pembisik
Bila jantung jatuh terusik

Pada berkas cahaya serupa titik
Rindu buncah dalam gelitik
Rintik menjarum kian mengusik
Ingin segera jumpa biar sedetik

Lama kau beri khayal harapan
Hanya sisakan segumpal angan
Berdelik diam di palung perasaan
Tersisa rindu akan kedamaian

(Sungai Limas, 25 Januari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun