Sebentar lagi surya segera pergiÂ
Hilang lenyap perlahan pastiÂ
Menuntun arakan awan ke arah muaraÂ
Berbaris padu perlahan juaÂ
Disana kutatap lekat pada riaknyaÂ
Gelombang air kecil berkejaran menerpa kakinyaÂ
Ikan -ikan menari dengan riangnyaÂ
Hingga desir halus angis senja menerpa jilbabnyaÂ
Matanya berkaca memandang kesana
Pada horizon keperakkan pengantar senja
Ah, andai saja dapat kuulangi segalanya
Sesayup bisik lirihnya menggetarkan sukma
Senja ini adalah terakhir di muara
Setelah ini takkan lagi pernah bersua
Pada dia yang leka bersama egonya
Terhanyut bersama segala keangkuhannya
Perih hidup dalam kejaran fitnah
Meluluhlantakkan jiwanya hingga terkulai pasrah
Coba bertahan sabar dari segala amarah
Belajar membuka maaf demi sebuah amanah
Setiap senja ia habiskan di muara
Berteman nyanyi sunyi angin di sana
Coba menghapus segala nestapa
Menghimpit pedih jiwa raganya
Buntalan pakaian itu setia menemani
setiap langkah hari-harinya kini
Coba bertahan dalam nyanyi sunyi
Berbalutkan asa tiada henti
Langkah terseok menyusuri jalan sepi
Kerikil tajam tiada dihiraukan sama sekali
Biarkan senja mengantarkan dia pergi
Pulang jauh takkan pernah kembali