Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Surat Untuk Ayah

21 November 2017   11:08 Diperbarui: 21 November 2017   15:40 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutatap lekat raut wajahmu

Tersungging senyum penuh pesona

Kutatap lagi bola matamu

Ada segumpal asa tiada pernah sirna

Ayah...kini aku hanya bisa menatap

Dirimu yang menua lewat pigura

Sesekali kuusap foto wajahmu

Sesekali kucubit tanganmu tuk kurangkul

Ayah...dalam raut wajahmu

Ada selaksa kenangan tersimpan di sana

Kutatap lebih dalam raut wajahmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun