Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Alumnus STKIP SoE angkatan 2014 jurusan Pendidikan Fisika dan saat ini sedang menempuh studi pascasarjana di Universitas Pendidikan Indonesia sejak tahun 2020. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Gaya Belajar dalam Memaksimalkan Potensi Diri

18 April 2021   19:10 Diperbarui: 18 April 2021   23:40 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya belajar/Sumber: penulispro.net 

Setiap hari kita menerima informasi yang beragam dan tak terbatas. Informasi yang kita peroleh datang dari berbagai macam sumber, baik dari orang di sekitar, buku, koran, majalah, media sosial, internet, dan sebagainya. Informasi juga masuk melalui berbagai jenis cara. Ada informasi yang diperoleh melalui pengamatan (visual), ada juga yang diperoleh melalui pendengaran (audio), dan ada pula informasi yang diperoleh ketika seseorang melakukan aktivitas atau praktik secara langsung (taktil). Perbedaan seseorang dalam menerima dan memproses  informasi ini dikenal dengan istilah gaya belajar.

Gaya belajar adalah cara di mana seseorang menerima informasi baru dan proses yang akan mereka gunakan untuk belajar (Priyatna, 2013). Kecerdasan dan gaya belajar setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagian orang menerima informasi lebih baik dengan cara visual. Sebagian lagi dengan cara auditori. Sementara yang lain mungkin lebih efektif mengambil informasi melalui taktil.

Secara umum gaya belajar dibagi atas 3 ketegori, yaitu:

  • Gaya belajar visual;
  • Gaya belajar auditori; dan
  • Gaya belajar kinestetik.

Tiga jenis gaya belajar di atas dimiliki oleh setiap orang. Namun dalam penggunaannya ada gaya belajar yang lebih dominan daripada gaya belajar lainnya.

Sebagai contoh, amati ilustrasi berikut: Dilakukan eksperimen terhadap tiga orang anak dengan kemampuan gaya belajar yang berbeda-beda. Ketiga anak tersebut disodori sepotong kue sambil diucapkan kata "ini kue!". Anak dengan gaya belajar visual akan merespons dan berkata "kue..!!" ketika 'melihat' kue tersebut. Bagi anak dengan kemampuan gaya belajar auditori, dia akan membayangkan bentuk kue tersebut ketika 'mendengar' kata kue. Sedangkan bagi anak dengan kemampuan gaya belajar kinestetik, responsnya ketika melihat atau mendengar kata kue adalah membayangkan  dirinya 'memakan' kue itu dengan lahap.

Respons anak sesuai gaya belajar/https://efidrew.wordpress.com/
Respons anak sesuai gaya belajar/https://efidrew.wordpress.com/

Di dalam bukunya tentang Pahami Gaya Belajar Anak, Andri Priyatna menuliskan bahwa persentase tiap jenis gaya belajar berbeda-beda. Dari total populasi penduduk dunia, diperkirakan 65% orang termasuk pembelajar visual. Artinya mereka belajar lebih baik dengan cara melihat dan membaca. Berikutnya adalah jumlah orang-orang denga gaya belajar auditori dengan persentase sekitar 30%. Orang-orang dengan gaya belajar auditori dapat belajar lebih baik dengan cara mendengar. Sedangkan sisanya 5% penduduk dunia memiliki gaya belajar kinestetik. Artinya mereka dengan jenis gaya belajar ini dapat belajar lebih baik dengan cara mencoba dan melakukan secara langsung.

Dalam implikasinya, gaya belajar dapat memupuk bakat dan kekuatan seseorang. Gaya belajar sangat mendukung seseorang dalam belajar dan menerima informasi dengan lebih baik. Namun jika gaya belajar tidak dipahami dan ditunjang dengan baik, maka justru dapat mengganggu proses belajar saat beberapa area lemah dan kompetensi yang dibutuhkan tidak terpenuhi.

Oleh karena itu, penting dalam mengenal gaya belajar. Salah satu manfaatnya yaitu dalam bidang pendidikan anak. Manfaat mengenal gaya belajar bagi guru dan orang tua adalah dapat mengajari anak sekaligus mengarahkan mereka dalam menekuni bakat dan minat yang sesuai dengan gaya belajarnya. Sedangkan menfaat bagi anak yaitu mengetahui kelemahan dan kekuatannya dalam belajar. Dengan mengetahui gaya belajarnya maka anak akan lebih efektif dan maksimal dalam belajar.

(Tulisan ini disadur dari buku Pahami Gaya belajar Anak!: Memaksimalkan Potensi Anak dengan Modifikasi Gaya Belajar, karya Andri Priyatna)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun