Martin meneliti pesantren di Indonesia. Awalnya ia tertarik meneliti karena adanya peristiwa bom Bali 2002. Ia kemudian meneliti pesantren di Indonesia, menurutnya terdapat dua corak pesantren yakni tradisional dan modern.
Pesantren tradisional memiliki ciri antara lain, kurikulum belum terbukukan dengan baik, umumnya bahan pengajaran disampaikan menurut apa yang ada di kepala Kyai. Memiliki kecenderungan untuk taklid, mengikuti pendapat imam yang diyakini. Umumnya yang diikuti adalah Mahzab Syafii.Â
Pesantren tradisionalis identik dengan taklid, ritual untuk mengenang orang mati, mengunjungi makam orang yang dianggap suci dan mengkaji kitab kuning. Â Sedangkan pesantren modernis, paham ke-Islaman yang didukung oleh sikap yang rasional, dan ilmiah. Pesantren model ini contohnya Pesantren Gontor.Â
Martin adalah antropolog berkebangsaaan Belanda. Ia menamatkan pendidikan di bidang matematika. Namun ketertarikannnya dengan dunia antropologi menjadikannya seorang penulis yang diakui dalam bidang antropologi. Di Indonesia, Martin pernah menjadi dosen di UIN Sunan Kalijaga serta konsultan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).