Mohon tunggu...
Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis, Pegiat Literasi, aktivis GP Ansor

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Romansa Saat Hilal Telah Tampak

23 Mei 2020   19:30 Diperbarui: 23 Mei 2020   19:30 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
amiratthemovies.com

"Iya deh", putus Mei sambil memeras cucian sore.

Hari-hari Mei dan Jane dipenuhi kesibukan merawat bayi yang mulai tambah menggemaskan dengan tawa dan teriakannya. Akbar mungil menjadi penghiburan terbaik bagi mereka.

Sepulang dari  dari tadarus di musala Mei langsung menunju kamar tidur Jane dan anaknya. Malam itu mereka kembali harus sering terjaga karena kondisi badan Akbar belum sepenuhnya pulih sehingga masih sering rewel.

Terlihat kedua mata sayu Jane sudah terpejam pertanda ia sudah nyicil istirahat. Itu bagus pikir Mei karena dengan begitu Jane sudah bisa menghilangkan rasa lelah dan rasa kantuknya ketika nanti harus terbangun tengah malam.

Sambil menyentuh tangannya Mei bertanya, "Sudah isyak belum kamu Mah?", seakan mengingatkan. 

Jane mendengar ucapan lembut Mei lalu spontan menjawab "Belum Pah, nanti saja sekalian manasin sayur".

Jane sebenarnya tahu karena naluri kewanitaannya pasti telah membisikkan sesuatu. Namun rasa kantuknya terlalu berat untuk dikalahkan selain dengan basuhan air wudhu. Mata sendu Jane pun kembali terpejam dan tak lama kemudian terlelap dalam nikmat tidur yang beberapa hari sebelum banyak terkuras waktu istirahatnya.

"Oh ya udah, nanti saja bangunkan Papa untuk makan sahur", tukas Mei lirih khawatir anaknya terganggu boboknya.

Keduanya lalu tidur di satu dipan besar namun terpisahkan oleh perlak bobok si kecil. Mei akhirnya tertidur juga setelah berhasil mengalahkan dorongan ego-nya.

Fajar menyingsing memberitahukan pada keluarga muda itu untuk segera menyelesaikan pekerjaan rutin barunya. Masak, mencuci, me-nyibin anak, meng-gedong-nya untuk kemudian diserahkan pada baby sitter.

Jane dan Mei sendiri kemudian mandi dan ganti pakaian seragam untuk segera berangkat menuju kantor tempat mereka masing-masing berdinas. Pagi itu mulai tertangkap ada yang tak biasa menurut perasaan peka Jane.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun