Mohon tunggu...
Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis, Pegiat Literasi, aktivis GP Ansor

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Romansa Saat Hilal Telah Tampak

23 Mei 2020   19:30 Diperbarui: 23 Mei 2020   19:30 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
amiratthemovies.com

Segera pasangan muda itu cepat menyelesaikan mandinya karena sadar waktu berjalan begitu cepat. Cepat-cepat mereka mengenakan pakaian seragam dinas lalu menuju meja makan untuk makan pagi berdua.

Tak butuh waktu lama selesai sarapan keduanya bersiap mengunci pintu kemudian melangkah berangkat menuju tempat kerja masing-masing.

Hidup mereka tarasa indah terhitung hari demi hari. Keduanya saling merindukan walau masih dalam dekapan. Di usia perkawinannya yang masih seumur jagung gelora cinta selalu menggumpal didalam dada. Hingga mereka terkadang banyak kehabisan cara memadukannya.

"Mas, antarkan aku yuk, ke bidan", rengek Jane manja pada kakinya.
"Ya Jane, pengin tes urine ya?" terka Mei sore itu sepulang mereka dari kantor.
"Iya, aku mulai merasakan mual-mual", terang Jane masih berseragam kantor.
"Kalau begitu ayo sekarang saja aku juga pengin segera tahu hasilnya", sahut Mei tak sabar lagi.

Bergegas mereka ganti pakaian untuk kemudian dengan motor Vespa tinggalan orang tua melaju pelan menuju bidan yang tak jauh dari tempat mereka tinggal. Ada rasa bangga di hati Mei dengan permintaan Jane kali ini. Seakan waktunya tiba untuk membuktikan kesempurnaan dirinya sebagai laki-laki pada istri tersayang.

Sembari menunggu diluar Mei berharap istrinya akan segera keluar dari ruang periksa dengan menunjukkan seutas pita kertas yang telah berwarna biru. Harapannya tak meleset, sang istri dengan senyum mengembang mengabarkan dirinya positif hamil tiga bulan.

Dengan hati girang mereka berpamitan pada bidan pemeriksa untuk kembali ke rumahnya.

"Hati-hati dijalan ya Bu, periksa rutin untuk kesehatan bayinya", demikian pesannya pada Jane.
"Iya Bu, terimakasih kami mohon diri", jawab Jane santun sambil kembali berpamitan.

Malam hari di kamar berdua Mei dan Jane kembali dilanda rasa bahagia. Keduanya berebut nama untuk janin yang dikandung Jane.

"Anak ini akan aku beri nama Ali Akbar Kamali", ucap Mei sambil mengelus perut Jane yang belum menunjukkan tanda-tanda membuncit.

"Lha kalau perempuan?", sergah Jane manja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun