Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mata Aimasho, Kang Dhiza

28 Januari 2023   21:21 Diperbarui: 28 Januari 2023   21:32 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi Yogya dari jendela kantor kerja

Mata Aimasho, Kang Dhiza

"Sekali seumur hidup, saya ingin mengencingi negeri penjajah itu! Mengencingi salah satu kampusnya, seperti yang kamu lakukan, Kang. Setidaknya itu salah satu doa dan harapan besar saya," kataku beberapa minggu awal kita saling kenal.

Di hadapan urinoir tiba-tiba saya terkenang. Adzan subuh akhir Januari itu agaknya tak hanya memanggil jiwa saya yang diliputi keluh tetapi juga memanggil ingatan setahun silam. Ingatan terhadap seorang teman yang telah berpulang.

Tepat hari ini, 28 Januari, sudah satu tahun Adhiza Atmaja dipanggil Tuhan Yang Maha Abadi. Kang Dhiza ialah satu dari sekian teman kerja saya yang notabene menarik. Bukan lantaran ia seorang yang baik atau senang bercanda, tetapi juga ia pribadi yang supel.

3 September 2021, kami bertemu sebagai batch 6. Di ruang training dalam perkenalan awal yang singkat, kami terkhusus saya dibuatnya terperangah. Lelaki asal Magelang ini pernah belajar di Jepang. Jujur saya sempat bingung juga sedikit minder mendengarnya. Beginikah ruang dan peluang seseorang yang terserap ke orbit kapital pasar tenaga kerja? Pertanyaan itu terbatin saja. Mengambang bahkan melayang, "barangkali memang beginilah rezeki terbaik kami yang diberi Tuhan saat covid masih tinggi."

Di sela jeda training kerja, kami mengobrol. Syukurlah ia memandang egaliter terhadap saya dan teman lainnya. Kami cepat akrab.

Selanjutnya, dari bulan September hingga Desember pertemanan mengalir begitu saja. Beberapa kali saya sering satu shift kerja dengannya. Kalau sudah satu shift, masuk waktu sembahyang biasanya saya ajak dia, ataupun sebaliknya. Saya selalu bujuk ia untuk mengimami sholat. Adapun alasannya, ia cepat. Alasan itu pernah saya utarakan padanya dan ia dengar sambil tertawa.

Muncul juga ide mempererat akrab, sebelum banyak dari kami yang resign. 01 Januari 2022, Paman Ma'ruf membuat grup angkatan kami di tools Slack. Komuikasi semakin lancar lintas devisi kerja. Tercetuslah ajakan untuk makan-makan.

Kesepakatan dibuat. Jadwal kerja dan kesibukan lainnya diatur sedemikian rupa. 10 Januari 2022 ide baik itu kami eksekusi di kediaman Mbak Susi yang asli Yogya.

Setelah isya' saya baru tiba. Ramai sudah mereka berkumpul. Tugas dibagi-bagi. Saya langsung nimbrung.

Tangan bekerja mempersiapkan segala bahan makanan, api bakaran dan sebagainya. Tak lupa obrolan tumpah. Meski sudah sepakat di forum makan-makan ini kami tidak membawa perkara di tempat kerja, toh begitulah keluhan jebol saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun