Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Paradoks Kegilaan dan Titik Nadir Kemanusiaan

2 Mei 2021   16:57 Diperbarui: 2 Mei 2021   18:03 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar pertanyaan kritis Dr. Newgate ini, Dr. Lamb merespon, perilaku mereka yang mendapatkan kepuasan dalam kehinaan orang lain dan orang-orang pengecut yang mengirim anak muda ke kematian mereka dalam pertempuran mereka yang mereka sendiri hindari adalah tindakan sadis. 

Bagi Dr. Lamb, untuk kasus selain itu ia meyakini semua orang dapat direhabilitasi dan martabat mereka dapat dipulihkan dengan tindakan kecil seperti yang telah dilakukannya.

gambar hasil screenshoot pada adegan ending. Silas teringat trauma kejiwaannya akibat perang. (dokpri)
gambar hasil screenshoot pada adegan ending. Silas teringat trauma kejiwaannya akibat perang. (dokpri)

Melalui penokohan lainnya, seperti Suster Pike dan mahasiswa anonim yang menyamar sebagai Dr. Edward Newgate, sutradara Brad Anderson menawarkan pandangan yang lebih inklusif daripada pandangan tokoh Dr. lamb yang sejatinya dengan tega melakukan metode kekerasan menyetrum kepala Dr. Benjamin Salt demi kepuasan membalas metode bar-banya. 

Menurut Ny. Pike, Silas Lamb merupakan pasien malang korban perang yang frustasi dan harus disembuhkan bukan dikalahkan, dirawat dengan cinta kasih yang tepat. Sedangkan Dr. Newgate palsu memiliki obsesi untuk membebaskan Eliza Graves dari RSJ dan mentalitasnya sebagai orang asing. 

Sambil menunjukkan luka cambukan, ia menyakinkan, "aku tahu apa itu kekejaman. aku berjanji kau tidak akan menderita seperti dulu lagi. Karena memikirkanmu terkunci di RSJ ini adalah kekejian bagi keyakinanku, sebagai dokter dan sebagai manusia" (durasi 48:24). 

Bahkan penonton disuguhkan beberapa pendekatan medis yang dilakukan Dr. Newgate secara lebih manusiawi seperti saat menggantikan baju Arthur tanpa obat penenang, berhasil membujuk makan perempuan jompo yang menolak makan sejak mendengar kematian anaknya di medan perang, mengerti penyebab Silas melakukan tindakan kejahatan, hingga di akhir film aktif di RSJ Santa Cristina Asylum Tuscany, Italy. 

Dengan menyandang nama Dr. Lamb bersama Ny. Garves ia nampaknya berhasil mengkritik tesis Dr. Newgate asli yang menyatakan tidak ada obat dan sosok yang berhasil menyembuhkan Pseudologia Fantasticanya. Ia menjawab tesis tersebut dengan metode yang cocok ia temukan lebih humanis dan inklusif bagi kelompok difabel grahita dan pengidap gangguan jiwa yakni dengan terapi musik dan pendekatan cinta.

Judul Stonehearst Asylum | Sutradara Brad Anderson | Produksi Icon Productions and Sobini Films | Penulis Joseph Gangemi | Genre Thiller, Mystery | Tahun 2014 | Durasi 113 menit | Pemain Kate Beckinsale (sebagai Eliza Graves), Jim Sturgess (sebagai mahasiswa penderita Pseudologia Fantastica yang menyamar sebagai Edward Newgate), Michael Caine (sebagai Dr. Benjamin Salt), Ben Kingsley (sebagai Dr. Silas Lamb), David Thewlis (sebagai Mickey Finn), Brendan Gleeson (sebagai Alienist / Dr. Edward Newgate (yang asli) Spesialis Gangguan Jiwa), Sophie Kennedy Clark (sebagai Millie), Sinead Cusack (sebagai Suster  Marion Pike) | Peresensi Eko Nurwahyudin, alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun