Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagong, Kolak, dan Batu Apung

16 April 2021   04:14 Diperbarui: 16 April 2021   04:19 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagong, Kolak dan Batu Apung

            Belum juga perkara hilangnya Semar selesai, seorang lari sambil meneriaki Petruk. "Truk, Bagong... adekmu...," dilihatnya seorang itu. Nafasnya masih terengah-engah.

            "Kenapa dengan Bagong?"

            "Bagong dituduh subversif!"

            "Ha?!"

            Mereka langsung menuju ke TKP. Tanpa sadar orang gila yang membawa kentongan -- yang sejak tadi di perhatikan Petruk di semak-semak membuntuti mereka.

            Suasana di TKP tampak ramai. Dari kejauhan, orang-orang telah bergerombol mengerubungi Bagong. Ada Pak Hansip, ada Pak Jogoboyo, ada banyak anak kecil membawa bumbung yang belum jadi, ada ormas dan tak ketinggalan ada Lek Min Kuncen. Tanpa pikir panjang Petruk langsung menyuruk ke dalam menemui Bagong.

            "Gong, ada apa to?" tanya Petruk mencoba tenang.

            "Ini loh Truk, masa saya disangka tidak menghormati orang puasa?"

            "Lha kamu hormat enggak?"

            "Lha iya, mereka minta dihormati ya saya hormat sambil nyanyi lagu kebangsaan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun