Mengeringkan Laut
Dua hari setelah Abu Nawas membungkus matahari, ia dipanggil kembali ke Istana. Sang Sultan menyambutnya hangat. Ia berkata, "Abu, kamu sangat hebat. Kamu dapat menaruh matahari di dalam sebuah tas."
"Terimakasih, Baginda."
"Laut kita sudah tercemat. Kita mampu membersihkannya kalau lautnya kering. Sekarang aku ingin kamu mengeringkan laut." titah Sang Sultan.
Kemudian Abu Nawas pulang. Di perjalanan ia melihat beberapa anak mencari ikan di sebuah parit pinggir jalan. Mereka mengeringkan lubang kecil parit dengan sebuah ember. Abu Nawas tersenyum. Ia mendapat ide.
Pagi buta keesokan paginya, keadaan sangat ramai di sekitar Istana. Banyak orang menggali beberapa lubang besar di sekitar Istana. Beberapa penjaga meminta penjelasan dari Abu Nawas, tetapi mereka mengacuhkannya. Orang-orang terus saja menggali lubang.
Para penjaga melaporkan kejadian aneh nan ganjil di sekitar Istana.
"Apa masalahnya?" tanya Sang Sultan.
"Abu Nawas dan teman-temannya menggali banyak lubang sekitar Istana." Lapor salah satu penjaga.
"Kenapa kau tak menghentikan mereka?" tanya Sang Sultan.
"Mereka menghiraukan kami. Engkau harus melihatnya sendiri, Baginda," ujar pengawal lainnya.