Matahari Di Dalam Ember
      Sang Sultan memberikan tugas mustahil lainnya kepada Abu Nawas. Ia berkata, "Abu, pada musim panas ini, matahari benar-benar sangat panas. Jika kamu dapat membungkus matahari, kamu akan membantu semua orang."
      Abu Nawas sontak terdiam. Kemudian Sang Sultan kembali menitah, "Aku ingin kamu membungkus matahari besok!"
      Abu Nawas tidak dapat menolak perintah itu. Ia kelihatan puyeng.
      "Jam berapa kamu akan melaksanakan perintah, Abu?" tanya Sang Sultan.
      Abu Nawas tetap terdiam. Sultan mendesak ulang pertanyaannya.
      Setelah terdiam lumayan lama, ia menjawab, "Siang bolong, Baginda!"
      Lalu, Sang Sultan memerintahkan semua menterinya untuk datang ke Istana pada esok hari pukul duabelas tepat.
       ***
      Hari berikutnya pada pukul duabelas tepat, banyak orang berkumpul di Istana. Mereka ingin Abu Nawas membungkus matahari. Ketika Abu Nawas datang, Sang Sultan langsung bertanya, "Bagaimana kamu melakukannya, Abu?"
      "Saya membutuhkan sebuah ember dengan air dan sebuah tas kulit besar, Baginda. Pokoknya, tas kulit itu tidak boleh ada bocor sama sekali," ujarnya cerdik.