Mohon tunggu...
eko nopriyansa
eko nopriyansa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - saya adalah peminat studi agama-agama dan aktif menulis diberbagai jurnal ilmiah

saya adalah peminat studi agama agama dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah dan Tips Menulis Artikel Ilmiah

6 April 2020   00:56 Diperbarui: 6 April 2020   02:02 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KENAPA TULISAN KITA DITOLAK DI BEBERAPA JURNAL? APAKAH ARTIKEL KITA TIDAK MEMILIKI NILAI KUALITAS BERARTI? APAKAH PENGATAHUAN KITA YANG TIDAK MEMADAI? JAWABAN NYA TIDAK. loh..Kok bisa? Yuk kita bahas.

Tipologi jurnal:
1. Apa itu Jurnal TERAKREDITASI? Jurnal terakreditasi adalah jurnal yang terindeks SINTA dan berada pada ranking satu dan dua (S1 dan S2).
2. Apa itu jurnal TERINDEKS? Jurnal terindeks sinta bukan berarti sudah terakreditasi, tapi jurnal yang hanya terindeks oleh SINTA, dengan peringkat tiga sampai enam (S3-S6).
3. Apa itu jurnal terindeks Scopus atau Thomson? Scopus adalah alat pengindex yang memiliki kapasitas sebagai wadah data jurnal Internasional disebagian besar dunia, dimana tulisan yang dikirim wajib menggunakan bahasa inggris, arab, prancis dan beberapa bahasa lainnya sesuai ketentuan. didalam scopus juga memiliki peringkat seperti sinta yaitu Q1, Q2, Q3 dan seterusnya. Q1 adalah peringkat tertinggi.

Kenapa Tulisan Kita Ditolak:
1. Biasanya tidak sesuai dengan Scope atau cakupan
2. Tidak mengikuti template dari jurnal yg dituju
3. Daftar kutipan jurnal atau citasi terlalu sedikit
4. Terlalu banyak poin seperti hurup, angka, dll.
5. Terlalu banyak kutipan langsung. sehingga, tulisan kurang elok dipandang. sederhananya semakin banyak kutipan langsung, maka semakin banyak playgiaisme.
6. Cakupan sangat sempit namun maksa kirim ke jurnal nasional, seperti penelitian tentang SD A di desa A.
7. Bahasa terlallu lugu, seperti bahasa lisan padhal bahasa tulisan berbeda dengan bahasa lisan.

TIPS:
1. Targetkan jurnalnya, ini pertama, baca dan fahami.
2. Judulnya : pertimbangkan apakah ia baru? apakah ia jadi perbincangan kini yang belum mempunyai solusi atau yang mengangkatnya? cek di goole kalu ada tema mirip, disarankan mending cari tema lain.
3. Bukan kualitasmu yang kurang, hanya teknikmu yang kurang pas. teknik mengutip hendaknya byk kutipan tak langsung agar tidak ditangkap detektor playgiat. Misal dalam buku yang akan kita kutip tertulis: "Andi mengatakan baju putih itu terbaik" jangan pakai kalimat sama persis dlm tulisan anda. tetapi dengan menulis misal. "andi berkeyakinan bahwah beberapa warna seperti merah dan hijau merupakan warna yang memiliki daya meskipun secara praktik andi lebih terarik dengan warnah putih." dengan demikian reviewer berkeyakinan bahwah kita bukan cuma mengutip tapi betul betul melakukan telaah.
4. Kekurangan pengatahuan bahasa inggris bukan permasalahan, karna google translte dalam beberapa pengalaman teruji 80 persen terjemahan bahasanya cukup baik.
5. perbanyakan daftar pustaka, karna daftar pustaka adalah yang pertama dilihat, relevan atau tidak, tahun buku dan jurnal disarankan minimal 2018 keatas, kalu bisa hindarkan tulisan lama kecuali tulisan itu baku.
6. jumlah jurnal dikutif minimal 35 kutipan dari jurnal jika kita mengirimkan ke jurnal nasional atau minimal 55 kutipan jurnal untuk tulisan yg akan dikirim ke jurnal bereputasi tinggi, scopus maupun thomson. Semakin banyak daftar kutipan sebakin besar peluang diterima.
7. Periksa Abstraknya harus simpel dan padat ? apa panjang dengan disertai ulasan?
8. baca judul judul jurnal target untuk membandingkan rumusan judul tulisan kita.
9. Terus menulis misal sekali kirim 4 judul artikel ke empat jurnal berbeda secara bersamaan, sehingga rotasi revisi dari jurnal yang menolak selalu berputar. jurnal satu ditolak perbaiki, kirim ke jurnal 2, blokir lagi, dan berotasi...dan seterusnya 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun