Mohon tunggu...
Eko Kun
Eko Kun Mohon Tunggu... -

Warna dunia berbeda dari kacamata saya dan kacamata anda.\r\n\r\n~ ekoka.wordpress.com ~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Kreatif >= Belajar Hal Serius

11 Juli 2012   10:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1342002273447314746

Kiri Serius. Kanan senang-senang.

Otak manusia dibagi jadi dua bagian. Kiri dan kanan. Katanya klo yg kiri kaitannya sama hal-hal yg logis, yg pasti, yg matematis. Kalo yg kanan, tentang hal-hal yg abstrak, nyeni, bebas, kreatif. Dua hal ini tertarik lurus sampai saat kita SMA, ada istilah anak IPA sama anak IPS J. Perdebatan bagaimana kita hidup dengan dua hal yg bertolak belakang ini selalu jadi topik menarik sampai akhir jaman.

Jaman sekarang, terutama di jakarta, banyak orang yg kerja sebagai karyawan merasa hidup nya seperti robot. Berangkat pagi, pulang malam. Berangkat macet, pulang macet. Udaranya polusi, makanan nya yg instant & penuh pengawet. Hidup macam apa ini. Modus kehidupan orang2 ini lebih dari 90% pasti mirip. Sekolah sampe kuliah. Dapet gelar sarjana nyari kerja. Lalu sampailah disini. Stuck dengan kondisi yg ada.

Walaupun udah banyak banget acara tv yg membangun motivasi, film2 yg penuh inspirasi, sampai musik2 yg membuat bersemangat, tapi tetep aja banyak banget orang yg nggak bisa move on. Balik lagi kerja lagi. Stress lagi. Galau lagi.

Kenapa sih bisa begitu?

Yaa balik lg ke masalah kiri kanan. 6 taun SD, 3 taun SMP, 3 taun SMA, 4 taun kuliah. 16 TAHUN coooyyy elu belajaarrr. Belajar apa sihhh? Ada yg nyantol?? Hehehe… Apa yg dipelajarin selama 12 taun (selain kuliah) sudah pasti seringnya adalah pelajaran Otak Kiri. Pelajaran LOGIKA. 12 tahun kita dilatih untuk selalu menggunakan LOGIKA.

Padahal hidup tidak selalu sesuai logika kawan.

Menjalani apa yg menjadi Passion atau kesenangan kita, saat ini menjadi primadona berbagai program motivasi dalam menjalani hidup di jakarta yg begitu ‘hectic’ ini. Tapi apa daya, virus logika sudah meresap ke dalam tiap sendi. Ketakutan seseorang untuk keluar dari cengkeraman Logika sudah sangat kuat. Padahal bermain di dunia kanan, dunia seni, dunia kreatif sama besar nya dengan apa yg kita lakukan di dunia kiri atau dunia logic. Mari kita lihat grafik di bawah.

**Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Berapa kontribusi Industri Kreatif? 7.7%. dan nilai ini sama seperti nilai Industri Konstruksi. Elu belajar desain/musik/fotografi/film itu sama banyak duit nya kayak elu belajar teknik sipil/arsitektur. Bahkan Industri Kreatif nilai nya lebih besar daripada Industri Keuangan, Real Estate, Jasa perusahaan, pengangkutan, komunikasi, listrik, gas & air bersih !!!! Artinya klo elu belajar kreatif, belajar jadi seniman, nanti uang yg lo hasilkan bisa lebih gede daripada lo belajar Ekonomi, teknik listrik, komunikasi !! Creativity has a BIG BIG Money !!

Sedikit menyinggung masalah marketing, ke depan, konsumen tidak lagi mencari kebutuhan saja, tapi jauh lebih mengikuti keinginannya. Misal mau nge cat rumah, bukan hanya nyari cat warna biru, tapi biru yg seperti apa yg sesuai karakter, ornamen apa yg bisa membuat rumah lebih indah dan nyaman. Dan hanya industri kreatif yg mampu menjawab itu semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun