Mohon tunggu...
Eko Hartoyo
Eko Hartoyo Mohon Tunggu... -

Guru yang sedang belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Nilai Tinggi Menjadi Acuan dan Keharusan

8 Desember 2011   02:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagai pendidik, saya merasa terbebani dengan banyaknya materi yang harus diberikan kepada siswa. Target materi menjadikan proses pembelajaran hanya sekedar “pokok materi habis” bukan bagaimana materi dipahami oleh siswa. Memang ada baiknya sich, ketika materi pembelajaran harus diukur dengan nilai tetapi nilai yang bagaimana. Belum lagi kurikulum berkarakter selesai diterapkan. Akan ada lagi kurikulum yang memasukkan masalah perbankan kedalam pembelajaran di sekolah dasar, menengah dan atas. Wow … Dampak lain, kembali mengacu pada Ujian Nasional. Wah tambah panjang nich urusannya.

Sebagai orang tua, saya merasakan bagaimana beban anak saya ketika dia sedang belajar. Meski saya berusaha memberi pengertian bahwa pelajaran harus dimengerti bukannya dihafalkan, toh dia tetap saja menghafal materi pelajaran sebanyak-banyaknya tanpa satupun pengertian yang dia dapat dari materi itu. Dia berdalih kalau tidak hafal akan dimarahi gurunya.

Sudah saatnya semua pihak, yang berkepentingan dalam dunia pendidikan, untuk segera merubah paradigma ini. Pengertian lebih penting dari nilai yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun