Mohon tunggu...
Eko Avianto
Eko Avianto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Jamaah Yutubiyah | Penikmat kopi saat mentari belum terlalu tinggi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Belajar saat Bekerja Sebagai "Steward"

13 Juli 2019   10:46 Diperbarui: 22 April 2021   13:56 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bekerja Sebagai Kitchen Steward. Foto: Marine Cruise Yogyakarta

Sebagian orang yang saat ini bekerja mungkin mengalami hal ini. Bekerja sambil belajar. Jadi selain dia bekerja sebagai seorang karyawan atau punya usaha sendiri, dia juga belajar di lembaga pendidikan tertentu.

Tujuannya beragam. Ada yang digunakan sebagai penunjang karirnya saat ini, mempelajari bidang lain yang memang dari dulu disukainya, atau mengembangkan jaringan pertemanan. 

Namun ada satu hal yang saya pahami bahwa bekerja adalah salah satu proses belajar itu sendiri. Banyak hal justru saya pelajari ketika bekerja. 

Keterbatasan ekonomi membuat saya tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah sehingga saya memilih bekerja di hotel bintang empat sebagai Kitchen Steward (tukang cuci piring) dengan status pekerja harian. 

Namun dari situlah saya mulai belajar meski tanpa duduk di bangku kuliah. 

Pelajaran yang saya dapatkan saat dulu bekerja sebagai Kitchen Steward adalah:

1. Mengenal macam-macam pembersih. Ada sabun cuci yang bisa dipakai umum sama seperti yang biasa dipakai di rumah tangga, hingga sabun cuci khusus mesin, pembersih stainless steel, aluminium, penghilang noda air, penghilang kerak panci, dan lain-lain

2. Belajar sistem penataan barang. Chinaware, glassware, holloware, silverware dan segala macam ware harus disusun berdasarkan kategorinya masing, baik pada saat mau masuk mesin cuci sampai ditata di rak. 

Satu jenis chinaware saja butuh penanganan tersendiri. Tata letak dinner plate, dessert plate, B&B plate maupun saucer juga perlu diperhatikan dengan memperhitungkan trafiknya.

3. Membagi pekerjaan. Saya termasuk orang yang susah membagi konsentrasi. Tapi saat bekerja, perlahan saya belajar mengatur pekerjaan berdasar tingkat kepentingannya. Kalau dalam istilah agak bagusnya mengetahui skala prioritas. 

Saat itu ada 3 area yang harus ditangani. Masing-masing punya "kecepatan" yang berbeda dalam menghasilkan "kekotoran".

4. Belajar sistem sanitasi. Diperlukan sanitasi yang baik agar menghindarkan barang terkontaminasi kimia atau bahan berbahaya lainnya. Mengetahui jarak minimal barang dari lantai agar tidak mudah kotor. Pengelolaan limbah, dll.

5. Leadership. Meski hanya berstatus pekerja harian, saya juga memperhatikan tipe kepemimpinan dari atasan. Lalu membandingkan dengan pimpinan departemen lain. 

Dari situ saya tahu bahwa ternyata tipe kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan tipe kepribadian. Terlepas dari apapun pengetahuan yang dimilikinya.

Sebenarnya masih banyak hal yang saya dapatkan selama periode 2 bulan saya menjadi Kitchen Steward sebelum akhirnya saya pindah ke bagian restoran untuk menjadi Waiter hingga terakhir menjadi seorang Chief Accountant. Semua itu saya raih dengan cara belajar saat bekerja. 

Saya cukup beruntung karena meskipun hanya sebagai tukang cuci piring, tetapi lingkungan kerja di hotel bintang empat membuat saya bisa belajar lebih banyak  hal dengan orang-orang yang berpengalaman dibidangnya sehingga pengetahuan saya juga ikut berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun