Mohon tunggu...
Eko Junaidi Salam
Eko Junaidi Salam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Tentang saya ? Cari aja di google.... atau kunjungi : ekojunaidisalam.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

SABAR itu Ilmu Tingkat Tinggi

24 September 2014   17:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:41 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan selalu berhadapan dengan salah satu RASA ini. Rasa yang bila tidak kita kontrol, maka akan menjadi sebuah reaksi berantai munculnya rasa & sikap yang negatif mulai dari perasaan jengkel hingga menumbuhkan benih-benih permusuhan antar sesama, menumbuhkan emosi yang berlebihan yang akan menjadi efek negatif bagi diri sendiri dan orang lain.

Apalagi tinggal di Jakarta, yang mungkin teman-teman pembaca sudah tahu rasanya di Jakarta bagaimana. Mulai dari kemacetan dimana-mana, sifat & sikap orang-orangnya di jalan, dan banyak hal yang mungkin bisa memancing emosi dan amarah kita.

Seperti halnya perjalanan mengarungi Lautan, kita telah berada di tengah-tengah lautan yang luas. Dermaga sudah jauh tertutup kabut, dan tujuan belum terlihat sepanjang mata melihat. Kita tak tahu badai apa yang akan menerjang kita di depan, ujian & cobaan apa yang akan menimpa kita, yang bisa membuat kita khawatir, kebingugan dan RAGU dan pada Akhirnya terbayang pertanyaan, Apakah jalan yang kita lalui sudah Benar ?

Sudah hampir 4 bulan saya di Jakarta, banyak orang-orang baik yang saya temui di tempat kos, ditempat kerja, dan di jalan. Tapi, juga ada beberapa yang mungkin juga akan menguji kesabaran kita. Tak semua orang yang kita temui adalah orang yang jahat, dan tak semua orang yang kita temui itu orang yang baik semua, dunia ini seimbang karena ada yang baik dan yang tidak.

Orang tua saya selalu mengajarkan anak-anaknya untuk saling menolong terhadap sesama, selalu menanam kebaikan dimana saja berada. Tidak bergantung selain kepada Allah SWT, berusaha sekuat tenaga mencapai sesuatu dengan kemampuan sendiri. Sabar ketika ditimpa masalah, dan tetap selalu mengingat Allah SWT dimana saja berada, tidak berucap yang bisa menyakitkan orang lain. Selalu tegakkan sholat, dan selalu berdo'a mohon petunjukNYA.

Mungkin semua orang tua akan mengajarkan hal yang sama seperti orang tua saya, namun tetap semua tergantung dari diri sendiri orang perseorangan.

Ditempat kerja misalnya, pasti kita akan menemukan orang-orang yang memiliki sifat & sikap yang berbeda-beda satu sama lainnya, ada yang baik dan ada juga yang kurang baik. Yang kesemuanya nanti pasti menguji kesabaran kita, apalagi orang itu sering bertemu dengan kita, dan kita sering bekerja bersama orang itu.

Jangan kesal atau bersedih kawan bila orang yang tak kau suka berada di dekatmu. Sebenarnya itu akan mejadi hal yang positif untuk kita, selama kita bisa mengendalikan EGO dan meningkatkan keSABARan kita. Tetaplah merangkul dirinya meski kau tak suka dengannya, karena SABAR itu Ilmu Tingkat Tinggi, Belajarnya Setiap Hari, Latihannya Setiap Saat, dan Ujiannya Selalu Mendadak. Jadi kalo kita ada di dekat orang yang tak suka dengan kita, kita akan senantiasa mengasah SABAR kita setiap saat, dan kita ga akan kaget karena Ujiannya sudah tidak Mendadak lagi.

Apabila kita minta tolong pada orang yang tidak suka dengan kita, terus dia beralasan yang pada intinya menolak untuk membantu, sudahlah. Jangan kesal, jangan difikirkan, jangan emosi kawan karena kau diajarkan untuk mandiri & Independen, masih ada banyak temanmu yang lain yang akan membantumu. Bila temanmu juga tak bisa membantu ya mengertilah kawan, karena mereka juga mempunyai urusannya sendiri-sendiri yang mungkin juga sama pentingnya dengan masalahmu.

Hal positif yang bisa kita tanamkan adalah untuk selalu meningkatkan kemampuan diri sendiri kawan. Jadi bila ada teman kita yang lain yang butuh bantuan kita, kita masih bisa membantu sebisa yang kita mampu.

Meskipun kita membantu orang yang tak suka dengan kita, jangan berfikir dia akan membantu kita bila kita butuh kawan. Yang harus kita fikirkan adalah kita membantu dia hanyalah untuk meminta balasan pada Allah SWT. Alhamdulillah bila dia membantu kita klo kita butuh, kalau pun dia tidak membantu, percayalah bahwa Allah akan membantu kita dengan perantaraNYA, entah kita yang ditolong, bisa keluarga kita ditolong atau anak - cucu kita yang ditolong oleh Allah SWT di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun