Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setia Pulang untuk Dinda, tapi..

12 Mei 2022   02:03 Diperbarui: 12 Mei 2022   02:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri puisi untu Dinda dokpri

Konyol. Bodoh. Buang waktu tidak sebentar. Untuk rasa nyaman, tapi pura pura. Serasa bahagia tapi tidak nyata.

Aku menunggumu. Berharap bisa denganmu. Setia pulang untuk Dindaku selalu. Tapi ini bagaimana. Buang waktu percuma, untuk ending dijawab tidak. Telan pil pahit bukan untuk sembuh. Mabuk asmara tapi fatamorgana.

Habislah berbatang batang rokok. Menipu diri. Sandiwara bahagia. Hanya untuk menanti. Seolah inilah panggung terbaik. Disini, setia tapi tak punya arti.

Langkah ceria saat datang. Tapi pilu saat pulang. Jika ini nyata, disinilah pelabuan terakhir. Aku tak akan pulang Karena aku datang bukan untuk pulang. 

Mimpi datang dalam gemilang. Seolah cemerlang. Tapi harus bangun dan hilang. Pergi untuk setia yang gersang. Misteri rasa hati sepasang. Harapan palsu tertutup cinta yang riang, tapi terkekang. Ada, tapi tak ada, tertinggal dalam kisah gamang. 

Malang, 12 Mei 2022

Ditulis oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun