Jembatan yang menyimpan Berjuta kisah. Termasuk hidupku sendiri. Kesedihan itu runtuh bersama angkuhnya citra kolonial. Yang membangunmu.
Elegi Gladak perak. Aku tak menangis. Karena terlalu banyak sedih tersimpan disini. Banyak korban yang kehilangan nyawa dijembatan ini. Dalam berbagai lembar kisah sejarah.
Bukan perkara hantu. Tapi kisah begal jahat yang merampas paksa. Bergentayangan dimasa lampau. Termasuk sang pahlawanmu itu, yang merampok kebahagiaan ini.
Entah mantra apa yang dirapalnya. Hingga kau lupa diri. Dan tunduk patuh menyerahkan diri. Padanya. Lari melewati jembatan ini.
Tak bisa ditekuk. Tak bisa dirubah. Sudah pasti. Dialah pangeran baik hati itu. Hingga, kau minggat melalui jalanan ini. Dan menikmati surga lezat disebrang sana.
Iya, ini hanya secuil elegi. Tak berarti. Tapi itu sekarang sudah runtuh. Kesombongan apa lagi yang akan kau dustakan. Selamat tinggal Gladak perak. Aku titip kisahku padamu.
Malang, 6 Desember 2021
Oleh Eko Irawan
Turut prihatin dan berduka untuk semua korban. Semoga yang tertimpah musibah ini diberi ketabahan dan kekuatan, serta jembatan yang baru dapat segera dibangun kembali, sehingga roda kehidupan, perekonomian di malang dan Lumajang bisa tumbuh kembali.Â