Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dipeluk Mawar Berduri

18 November 2021   21:23 Diperbarui: 18 November 2021   21:33 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dipeluk mawar berduri dokpri

Peluk aku mawarku. Peluk erat. Kurela kuberdarah darah. Untukmu. Genggam erat aku, jangan lepaskan. Setia ini harga mati. Jangan biarkan. Jangan abaikan. 

Apa yang kau ragukan dariku. Tak perlu kau banding bandingkan. Aku beda. Ini aku, bukan yang lain. Jangan samakan. 

Jika yang lalu, kau terluka. Lalu kau anggap aku sama dengan yang lalu. Jujur ini aku, masa depanmu. Menolakku, bisa membunuhku. Semakin tersayat. Dalam mencintaimu. Tanpa alasan.

Sejati dalam tulus. Ikhlas dalam kesungguhan. Kau boleh tak percaya. Itu hakmu. Ini pilihan. Tentang jalan terindah. Karena aku sudah ada untukmu.

Dan jadilah bait bait tentang menawannya mawar. Indah dalam berduri. Saat tangan meremas berdarah darah. Tertusuk dalam dekapan kisah. Yang tak dimengerti. Memahami sikap tersembunyi. Dalam enigma hidup yang pahit.

Biarkan semesta membuka tabir. Cintaku ini dipeluk mawar berduri. Kurela dalam sengsara. Asal bisa bersamamu. Karena ini bukan cinta biasa. 

Malang, 18 November 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun