Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Saja Dulu

10 November 2021   03:12 Diperbarui: 10 November 2021   03:19 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang aku pusing. Tak habis pikir. Pinginnya sih, yang romantis. Kayak di cerita roman. Seperti di film. Tapi kita kenapa.

Ribet. Ruwet. Membahas caramu mencintai aku. Jaga jarak. Jaga perasaan. Kadang kau bilang, hanya teman. Jujur, itu sedih. Bikin mati rasa. Untuk apa.

Cinta itu bukan aku saja. Ada aku, ada dirimu. Kau biarkan aku tergila gila. Tapi kau, cuek saja. Seolah ini tak penting. Kok mesra, lalu aku ini diakui sebagai siapa.

Seharusnya kau ikat aku. Jangan lepaskan. Agar aku tak diambil bidadari lain. Siapa sih kuat dibiarkan. Tak pernah tanya dimana. Tak dicari sedang apa. Aku tak berkabar, kamupun diam. Seolah rindu itu tabu.

Aku butuh bermanja. Aku sudah lelah diberi teka teki. Ini tulus, bukan dolanan. Kita bukan remaja lagi. Aku sudah mantap meminangmu. Perjuangan ini untukmu. Kurang apa lagi.

Itulah dirimu. Caramu agar aku jadi  idamanmu. Cara beda, caramu mencintai aku. Aku bisa baca cintamu, dibalik indahnya matamu. Dan inilah uniknya berkasih denganmu. Karena aku nyaman berjalan bersamamu.

Mungkin orang lain bilang, aku dimanfaatkan. Atau aku mempermainkan dirimu. Tapi itu kata orang. Kita sepakat bersama. Tanpa drama. Kita yang jalani. Kita yang rasakan. Cinta ini, bukan apa kata mereka.

Jalan saja dulu. Kalau cocok kita nikah. Dan waktu membuat kita semakin cocok. Itulah yang ada. Caramu perlakukan aku, menguji sejauh mana cintaku. Dan lelaki pantang mundur. Agar tak cengeng. Tapi tangguh. Bahwa kau, pilihan terbaik.

Jalan saja dulu. Waktu menata rasa, membangun mahligai dalam bingkai suci. Ini bukan janji, tapi juang bersama, menuju cita. Bersamamu pasti bisa. Membuka jalan takdir jodoh berdua. Karena seperti inilah caramu mencintai aku. 

Malang, 10 November 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun