Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masker

1 Agustus 2021   10:12 Diperbarui: 1 Agustus 2021   10:37 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi tengah bersedih. Berserak virus. Tangis kesakitan. Tangis kematian. Derita dalam pembatasan. Tetes air mata pedagang kaki lima. Yang terkungkung larangan. Demi memutus mata rantai. Penularan Pandemi.

Siapa mau sakit. Tak seorangpun mau terpapar. Sungguh pandemi merubah segalanya. Merubah bumi dalam kerangkeng. Merubah cara pikir. Cara hidup. Untuk normal baru.

Melawan itu. Masker. Proteksi diri, sembuhkan bumi. Cara hidup baru. Selamatkan diri, selamatkan yang lain. Agar tetap sehat. Tetap terjaga. Agar hidup terus hidup. Bersama terkasih.

Masker bukan menutup diri. Mengasingkan pribadi. Tapi menyelamatkan jiwa. Menyelamatkan bumi. Agar tetap indah diesok hari. Kembali bersinar bumi ini. Bersama anak cucu, dalam semangat baru. Normal baru. Bersama yang terkasih, diesok yang ceria.

Malang, 1 Agustus 2021

Oleh Eko Irawan 

Puisi ini didedikasikan untuk inovasi brilian para muda, mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Yoga Caesario Firmansyah bersama ketiga rekannya, Aqsha Zaki Widyatma, Fatimah Fitri Khoiriyah, dan Imago Lavelia Dei yang tengah berjuang dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIV Oktober 2021 dengan menginovasi masker anti covid 

Screenshoot proposal masker anti covid Dokpri
Screenshoot proposal masker anti covid Dokpri

Semoga inovasi ini menjadi salah satu nominasi unggul dan terealisasi sehingga mampu melindungi banyak umat manusia dari cengkraman pandemi covid 19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun