Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jatuh Cinta Pada Nila

14 Juni 2021   21:30 Diperbarui: 14 Juni 2021   21:31 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jatuh cinta pada nila dokpri Eko irawan

Disinilah peran luar biasa dari para start up yang secara total membangun sebuah sistem pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah di Kelurahan Bakalan Krajan. Tidak hanya sekedar berbudidaya nila, habis panen lalu dipakai acara makan makan, selesai. 

Namun di kampung Nila Slilir, inovasi terus dikembangkan hingga lahirlah gagasan si ikan nila, yaitu sebuah inovasi sentra intensif budidaya ikan nila menggunakan bioflok berbasis kewilayahan, dengan tujuan akhir menciptakan kelurahan Bakalan Krajan menjadi sentra utama budidaya ikan nila bioflok di kota Malang. Dengan progres demikian, akan membuka peluang usaha baru dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. 

Co working Space berbasis kearifan Lokal 

Membangun inovasi di tingkat kampung dengan kualitas SDM yang bervariasi tentu akan menjadi sebuah tantangan. Visi misi yang tak sama, perlu disinergikan dan itulah konsep kerja co working space. Bekerja tak harus di kantor, tapi bisa dimana saja, termasuk di area kolam bioflok. Kelihatannya memang tidak keren, namun bukan soal life stylenya. 

Yang lebih penting adalah sistem itu membawa hasil nyata dan nyaman dengan membawa berkah rejeki bagi yang mau melaksanakannya. 

Dan uniknya, proses ini bermodal kearifan lokal, yaitu keswadayaan, gotong royong dan guyub rukun. Tanpa menunggu bantuan dari Instansi terkait, setahun berprogres, pertumbuhan kolam bioflok telah mencapai 67 unit kolam bioflok tersebar di wilayah Kelurahan bakalan Krajan kota malang dan baru satu unit kolam bantuan dari dinas terkait. Itupun bukan kolam nila, tapi kolam bioflok ikan lele. 

Capaian tersebut dicapai berbasis keswadayaan murni masyarakat. Uniknya, inovasi bioflok untuk nila ini adalah inovasi satu satunya penggunaan budidaya nila bioflok dalam format berbasis keswadayaan masyarakat. 

Banyak yang melakukan ini sebagai usaha pribadi, namun di kampung nila slilir dilakukan dalam kelompok, melalui Pokdakan Krajan Slilir Sumilir. 

Lembaga ini sudah berbadan hukum legal melalui pendirian akta notaris sehingga punya kredibilitas tinggi dan terpercaya membangun kerja sama bisnis, antara lain dengan pola kemitraan dengan pembudidaya nila di luar wilayah kelurahan bakalan Krajan dan kerjasama investasi kolam bergulir untuk pemberdayaan masyarakat bekerjasama dengan bolang Kompasiana. 

Disinilah lahir ekonomi kreatif dan ekonomi produktif dari para pegiat co working space. Terciptalah peluang usaha dari hulu ke hilir dari budidaya ikan nila bioflok. 

Peluang itu meliputi usaha pembibitan, pendederan, pembesaran, pengadaan alat dan kolam terpal bioflok, pengadaan peralatan aerator, pemasangan paket kolam bioflok, pemasaran hasil panen dan pengolahan hasil panen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun