Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Alasan Menolakku (Bagian 2)

5 Mei 2021   17:00 Diperbarui: 5 Mei 2021   17:02 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seribu alasan menolakku dokpri Eko irawan

aku terdiam. Menunggu jawaban. Tapi itu teka teki. Antara iya dan tidak. Abu abu. Tak hitam. Juga tak putih.

Menunggu. Entah sampai kapan. Hanya mampu menunggu. Aku tulus. Tapi diragukan. Seolah aku penipu. Buaya bangsat, yang cari mangsa.

Aku disamakan. Mirip yang diluaran. Semua hanya butuh pembuktian. Jika omong, memang mudah. Bisa settingan. Tapi percayalah, ini sungguhan. Bukan dolanan. Apalagi mainan.

Aku pinang engkau, dengan bismillah. Untuk masa depan bersamamu. Jika ini janji, itu berat. Aku ada, karena ingin berjuang bersamamu. Mewujudkan asa. Milik berdua. Dari kisah tak punya apa apa.

Seribu alasan menolakku. Adalah misteri. Aku tak memaksamu. Tapi kulihat cinta dimatamu. Aku bisa rasakan. Tapi kau tutupi. Tak apa. Karena yang terbaik, kupersembahkan untukmu, kasihku.

Malang, 5 Mei 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun