Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tayang Kemalaman

24 April 2021   06:05 Diperbarui: 24 April 2021   06:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tayang kemalaman dokpri

Apa kabar puisiku. Masihkah tak ada yang baca. Kecewakah? Kenapa jadi puisi tak terbaca. Curhat orang tak penting. Tak dibutuhkan. Tak dirindukan. Pinggiran terbuang yang tak dikenal.

Konsisten itu penting. Rekam jejak adalah bukti. Ini bukan sekedar sampah. Tapi daun daun berguguran. Yang jadi humus Pertiwi. Untuk kemajuan sastra.

Yang tak menulis, hanya pandai mencibir. Melihat pun ogah. Siapa yang tak bermutu. Yang menghabiskan malam malam. Untuk berkarya. Atau mereka yang hanya omong doang.

Menulisku larut hingga tengah malam. Itu tentangku. Saat tenang dalam lautan ide. Masterpiece, menurutku. Tapi tayang kemalaman. Tak terbaca. Tak terapresiasi.

Mengeluh hanya tanda goblok. Diolok olok kutu loncat. Tak punya pendirian. Biarlah tak dibaca. Tapi akan jadi permata. Saat jadi tambang berharga. Pada waktunya nanti.

Puisi tak terbaca. Tayang kemalaman. Resiko sastrawan antik. Penulis unik. Teruslah menyala, jangan padam. Sebelum engkau ditertawakan. Para jawara tong kosong. Yang ingin kamu berhenti dan jadi pecundang.

Malang, 24 April 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun