Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duniaku Sendiri

16 April 2021   22:36 Diperbarui: 16 April 2021   22:39 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat langit pagi. Dalam awan berarak. Menutup mentari. Indah penuh misteri. Gambar abstrak. Tentang hidup.

Duniaku sendiri. Mencari jawab. Dari tanya demi tanya. Bukan untuk debat kusir. Tak mencari salah atau benar. Tapi solusi. Jalan keluar. Terbaik.

Satu belum usai, muncul satu yang lain. Terurai satu, buntu bertumpuk. Tiada pernah usai. Terpendam yang tak pernah terurai. Kapan usai, karena usia tambah menua, tiada mampu selesaikan lagi.

Duniaku sendiri. Dalam suka duka. Masih adakah bahagia. Karena rasa itu sudah gamang. Hambar. Seperti kopi tanpa gula. Masakan tanpa garam. 

Hanya tersisa ego. Dalam pertarungan. Kalah menang sia sia. Hanya menambah rasa sakit. Karena perbedaan itu siksa. Tujuan tak sama. Beda jalan, beda pilihan. Bertanding untuk saling jatuhkan. Tanpa disadari.

Duniaku sendiri. Dalam keresahan. Haruskah pasrah, tapi bukan untuk kalah. Diam bukan bodoh. Jalani saja kisah dengan bersabar. Untuk esok lebih cerah. Sebuah harapan baru. Esok pagi.

Malang, 16 April 2021

Oleh Eko Irawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun