Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Pandemi Menjadi Rezeki

14 April 2021   21:02 Diperbarui: 14 April 2021   21:14 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Pandemi menjadi rezeki. Itulah kisah awal Kampung Nila Slilir, kelurahan Bakalan Krajan kota Malang mengawali kisah Pemberdayaan Ekonomi kreatif masyarakat. 

Pandemi Covid 19 di awal tahun 2020, saat Ramadan kala itu, dan kembali ke Ramadan setahun berlalu, ternyata merupakan berkah kisah untuk Ramadan. Berikut ulasannya.

Pandemi bukan berarti Mati

Setahun sudah, Pandemi covid menjadi kendala kehidupan manusia hampir di seluruh dunia. Berbagai sektor usaha bertumbangan sejak awal pandemi. Sektor pariwisata dan para sopir travel antar kota merupakan pekerjaan yang menerima dampak paling berat. 

Hingga menjelang mudik 2021 pun, pro kontra tetap berdampak pada tradisi mudik lebaran di negeri ini. Namun pandemi bukan berarti mati. Di tengah sektor usaha yang mulai sekarat, ternyata sektor pertanian tetap memberikan harapan baru di tengah pandemi.

Kebutuhan pangan dari sektor pertanian dan perikanan tetap merupakan peluang yang bisa diambil. Kampung nila Slilir adalah sebuah jawaban bangkitnya ekonomi kreatif masyarakat di tingkat kampung. Siapa bilang kampung itu kampungan, ternyata dari kampung bisa bangkit inovasi brilian pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.

Kisah Si Ikan Nila 

Dipilihlah budidaya nila sebagai cikal bakal lahirnya inovasi ketahanan pangan menghadapi dampak covid 19. Apakah harus bikin tambak? Ternyata Kampung Nila Slilir berinovasi sebuah ide luar biasa berbudidaya nila di kolam terpal. 

Siapa sangka, jika ide sederhana ini ternyata menjadi berkah bagi para penggagasnya. Dari sekedar mengisi waktu di awal pandemi, sekarang menjadi sebuah cita-cita besar meningkatkan kesejahteraan warga dan perbaikan ekonomi masyarakat.

Si ikan nila adalah sebuah ide dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat untuk bangkit menghadapi dampak pandemi. Si ikan nila adalah sebuah progres nyata membangun kelurahan Bakalan Krajan kota Malang menjadi sentra intensif budidaya ikan nila di kota malang. Progres ini bukan progres Abal Abal yang hanya menunggu bantuan dari instansi terkait baru bergerak. 

Dengan modal swadaya, gotong royong dan guyub rukun khas masyarakat Indonesia, Kampung Nila Slilir bangkit membangun semangat entrepreneur kampung. 

Sejak Maret 2020 hingga Maret 2021, kolam intensif budidaya Nila di bakalan Krajan kota Malang sudah mencapai 47 unit kolam bioflok. Bahkan sudah ada jalinan kemitraan dengan pembudidaya nila di luar bakalan Krajan Kota Malang sejumlah 25 unit kolam. 

Prestasi ini terus berlanjut, karena permintaan ikan nila konsumsi terus meningkat dan belum sepenuhnya tercover oleh pembudidaya nila dibawah binaan Pokdakan KSS selaku penggerak dari Kampung Nila Slilir.

Apresiasi Pemerintah pada Si Ikan Nila

Ramadan 2021 menjadi semangat baru bagi kampung Nila Slilir, karena Si Ikan Nila mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Malang dengan masuk 3 besar gelar Sinovik tahun 2021 kategori pemberdayaan masyarakat. 

Si Ikan Nila berhak masuk mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik di tingkat provinsi mewakili kota Malang. Hal ini merupakan bukti nyata dari progres para start up Kampung Nila Slilir dalam upaya pemberdayaan masyarakat. 

Hal ini patut dibanggakan karena ide si ikan Nila memberikan kontribusi nyata pada pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat dalam rangka menghadapi dampak covid 19.

Saatnya bangkit dari Kampung. Jangan lupakan guyub Rukun lebih ditingkatkan. Salam madyang madyang dari kampung Nila Slilir.

Kampung Nila Slilir, 14 April 2021

Oleh Eko Irawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun