Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Tahu Arah

14 April 2021   19:14 Diperbarui: 14 April 2021   19:26 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak tahu arah dokpri

Mungkin aku ditertawakan. Kok bisa. Sejuta saran ideal, sekarung evaluasi dan segudang cemooh. Hanya membuatku terdiam. Karena mereka tak paham aku.

Ranah ini, sangat pribadi. Ini hidupku. Sakitku sendiri. Ini bagian dari kisah lampau. Yang usang. Diceritakan 7 hari 7 malam takkan habis. Hanya kisah tak penting.

Tak diceritakan hanya jadi beban. Yang terbawa terus. Mengganggu warasku. Hanya putus asa yang jadi nada nada. Kenapa ini terjadi tanpa kumengerti.

Benang kusut, tiada awal tiada akhir. Rumit mengiris iris hati. Seharusnya semangati aku ini. Itu mudah. Tapi dendam lebih memuaskan bagimu. Caramu habisi aku. 

Jika tak butuh, tak masalah. Tapi caramu musuhi aku. Kau Galang semua manusia, untuk menuduh diriku. Sebagai bangsat laknat. Tapi kau menanti jerih payahku. Dalam kelelahan.

Aku sudah tak ada dihatimu. Kau punya pilihan yang lebih baik. Dan kau campakkan aku. Dijalan gelap. Tanpa motivasi. Hanya tuntutan harus dan harus. Tapi aku tak dianggap. Hingga aku tak tahu arah.

Hang sudah sistem hidupku. Puas bukan membuatku seperti ini? Tapi kau tetap menuduhku dalang dari semua ini. Sudah disiksa, dituntut berkahnya. Waraskah?

Tertatih dalam lelah. Kuterima dengan ikhlas. Semoga berkah. Tetes keringat ini tulusku. Tapi jangan harap aku kembali. Untuk jadi kerbau dungu, dolanan lucumu. Aku kembalikan kehati nuranimu. Jika punya. Namun dendammu sudah membuatmu buta.

Malang, 14 April 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun