Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyair Tanpa Panggung

31 Maret 2021   12:51 Diperbarui: 31 Maret 2021   12:59 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyair tanpa panggung dokpri Eko irawan

Aku bukan siapa. Bukan untuk apa. Tak dikenal, tak disayang. Ada atau tidak, tak ada yang peduli. Tak dicari. Tak ada yang merindu.

Penyair tanpa panggung. Tak ada sambutan karpet merah. Tak ada riuh kagum. Tak dilihat. Tak ada pengagum. Pujian sunyi. Tatapan kesepian tanpa makna. Yang tak dibutuhkan zaman.

Bait bait kata, merangkai karya. Cerita sastra pinggiran. Ketika deru putus asa menggema. Dalam langit sepi. Sedang apa berpuisi. Untuk apa bersajak. Menebar syair tak dikenal.

Hiduplah api semangat. Walau kau nyala tak dikenal. Dunia sedang sibuk dengan urusannya sendiri. Tak perlu keluh kesah. Tak perlu mengeluh sambat. Biarkan air mengalir jauh. Jadi bukti lintasan sejarah.

Kau pernah ada. Pernah berkarya. Penyair tanpa panggung. Dibiarkan. Tapi tetap abadi. Dibentang langit sunyi. Dalam kisah romansa. Antara ada dan tidak diakui.

Malang, 31 Maret 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun