Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Jejak Topeng Slilir: Panji, Kisah Romeo Juliet Asli Jawa (bagian 1)

16 Januari 2021   16:41 Diperbarui: 16 Januari 2021   16:52 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menelusuri Jejak Topeng Slilir dokpri

Topeng Slilir? Banyak yang tidak tahu. Bahkan para muda dari dusun Slilir, kelurahan Bakalan Krajan kota Malang sendiri sudah banyak yang tidak tahu bahwa didaerahnya dahulu, pernah berkembang Topeng slilir. Sejak November 2020 kemarin, bersama Team Start up Kampung Nila Slilir, terus berupaya mengumpulkan keping puzzle jejak Topeng Slilir yang masih bisa diketemukan kembali. Memang bukan pekerjaan yang mudah, namun inilah upaya positif para pemuda melestarikan budaya asli lokal kampungnya. Mereka tidak hanya sibuk membangun bisnis budidaya ikan kampung Nila Slilir melalui upaya pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat, namun juga peduli pada budaya topeng slilir, sebagai salah satu genre dari topeng Malangan.

Tulisan ini merupakan tulisan rintisan awal untuk kembali mengangkat topeng Slilir kembali berjaya seperti pada masanya. Hal ini patut diangkat kembali, karena daerah Slilir punya sejarah topengnya sendiri. Warga Slilir patut bangga, bahwa mereka punya potensi asli budaya topeng Malangan khas daerahnya sendiri.

Pada tulisan bagian pertama ini, saya sampaikan kisah Panji yang secara umum dan meluas ditampilkan dalam pagelaran topeng Malangan.

Jangan hanya terpukau oleh Drakor, atau drama Korea. Sebagai warga kampung di Indonesia, harus tahu kisah apa yang membanggakan dari daerahnya sendiri. Dan kisah Panji ini adalah kisah Romeo Juliet asli Jawa lho. Mari kita simak kisahnya.

Kisah Raden Inu Kertapati, Jawa Timur

Kisah tentang Raden Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun merupakan cerita rakyat Jawa Timur. Bercerita tentang lika-liku kisah cinta Raden Inu Kertapati, seorang pangeran kerajaan Jenggala yang sangat tampan dengan Dewi Candra Kirana atau Dewi Sekartaji, putri cantik jelita dari kerajaan Kediri.

Alkisah putra mahkota kerajaan Jenggala, Raden Inu Kertapati sudah bertunangan dengan Dewi Candra Kirana, putri kerajaan Kediri. Ada dua putri cantik dari kerajaan Kediri yaitu Dewi Candra Kirana dan Dewi Ajeng. Namun Inu Kertapati sangat mencintai Dewi Candra Kirana.

Pada suatu hari, Inu Kertapati merasa sangat rindu dengan tunangannya Dewi Candra Kirana. Ia memutuskan untuk mengunjungi kerajaan Kediri. Ia kemudian berangkat diiringi pasukan pengawalnya menuju kerajaan Kediri.

Raden Inu Kertapati Mencari Dewi Candra Kirana

Setelah separuh perjalanan, tiba-tiba saja mereka dihadang oleh gerombolan penjahat pimpinan Panji Semirang dari negeri Asmarantaka. Inu Kertapati meminta pasukan pengawalnya untuk bersiaga menghadapi serangan karena ia telah lama mendengar kabar kejahatan gerombolan Panji Semirang. Namun anehnya gerombolan pimpinan Panji Semirang itu tidak menyerang tapi mengirim dua orang pengawal menemui Inu Kertapati.

"Salam hormat untuk Raden Inu Kertapati. Kami berdua disuruh oleh pimpinan kami, Panji Semirang. Beliau meminta Raden untuk menemuinya. Kami sama sekali tidak punya niat jahat." kata pengawal Panji Semirang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun